Pahami.id – Kehadiran Baloyskie, pengembara Geek Fam handal di M alias M6 Mobile Legends World Championship sebagai “media” membawa angin hiburan baru bagi para penggemar Mobile Legends.
Gaya bicaranya yang khas dengan konten game minimalis yang menarik, “The Foreman” membuat penonton Mobile Legends bisa melihat lebih banyak interaksi personal antar pemain.
Baloyskie mengatakan dalam wawancara singkat di belakang panggung M6 Mobile Legends bahwa dia sangat menikmati pekerjaan paruh waktunya sebagai media person.
Selain bisa mempelajari hal-hal baru, pengalaman yang didapatnya sebagai seorang konten kreator akan membantunya memberikan jawaban yang lebih menarik saat diwawancarai kembali sebagai pemain.
Namun Baloy mengaku belum mau mengambil pekerjaan dari MPL karena masih mengalami cedera usai kalah di babak playoff MPL U14.
Sebagai perwakilan MPL Indonesia tentunya Baloyskie juga harus mendukung kiprah tim MPL Indonesia yaitu RRQ dan Liquid. Meski hanya tersisa satu tim Filipina yaitu Fnatic ONIC, Baloyskie mengaku lebih memilih Indonesia menjadi juara M6.
“Saya tidak sedih FNOP kalah, saya punya darah IndonesiaJawab Baloy singkat sambil membuat gerakan tangannya yang terbelah hingga menunjukkan darah.
Menurutnya, M6 adalah peluang terbaik Indonesia untuk kembali menjadi juara dunia Mobile Legends. Apalagi masih ada dua tim yang masih hidup dan keduanya sangat kuat.
“Kalau saya lihat mereka bermain (RRQ dan Liquid) mereka bermain jelas dan kami tidak mengumpan karena mereka bagus. Jadi kalau mau main, kita harus bisa mengejar kedua tim. Peluang kemenangan RRQ dan Liquid adalah 50:50,”
Tim Indonesia sebenarnya berpeluang besar menjuarai M Series di M5 tahun lalu di Filipina. Namun harapan tersebut akhirnya muncul kembali dengan hadirnya RRQ dan Liquid yang masih sangat meyakinkan.
Liquid membutuhkan satu pertandingan lagi melawan FNOP untuk mengamankan Grand final. Sedangkan RRQ bisa kembali ke partai puncak asalkan bisa bertahan dari tantangan lower bracket M6 Mobile Legends.