Jakarta, Pahami.id –
Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra Menyebutkan status kewarganegaraan teroris tersangka, Nurjaman Alias Hambali masih belum pasti.
Yusril mengatakan ini karena ketika Hambali ditangkap di Thailand oleh Amerika Serikat, ia tidak memegang paspor Indonesia dan tidak menunjukkan identitasnya sebagai warga negara.
Dia mengatakan Hambali ditemukan memiliki paspor asing dari dua negara yang berbeda: Spanyol dan Thailand. Situasi, katanya, menyulitkan untuk memverifikasi kewarganegaraan dari Hambali.
“Hambali yang ditangkap tidak menunjukkan paspor Indonesia, tetapi paspor Spanyol dan Thailand. Sampai saat ini, kami belum memperoleh data yang valid dan dokumen resmi yang membuktikan status mereka sebagai orang Indonesia,” katanya dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Sabtu (6/14).
Di sisi lain, Yusril mengatakan Indonesia mematuhi prinsip -prinsip Satu -satunya kebangsaan sebagaimana ditentukan dalam hukum nomor 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia. Pasal 23 dari Undang -Undang tersebut mengendalikan bahwa seseorang dapat kehilangan kewarganegaraan jika orang tersebut memperoleh warga negara lain atas kehendaknya sendiri.
Karena itu, ia mengatakan jika Hambali secara hukum memiliki warga negara lain dan tidak pernah meminta untuk kembali ke Indonesia, ia tidak akan lagi menjadi warga negara Indonesia.
Yusril mengatakan bahwa jika ini benar, pemerintah di bawah hukum imigrasi memiliki kekuatan untuk menangkal orang asing yang dianggap merugikan kepentingan negara dalam memasuki Republik Indonesia.
“Jika ada warga negara Indonesia yang berkomitmen untuk menjadi warga negara lain, dan memegang paspor negara lain, maka status warga negara Indonesia secara otomatis jatuh sesuai dengan hukum dan peraturan,” katanya.
Namun, Yusril mengatakan pemerintah tetap berkomitmen untuk menerapkan prinsip -prinsip hukum internasional dan nasional secara konsisten, termasuk dalam menangani masalah sensitif terkait dengan kewarganegaraan dan penahanan orang Indonesia di luar negeri.
(TFQ/ASA)