Berita WNI Ungkap Situasi Jelang Pilpres AS 2024, Jalanan Bersih dari Baliho

by


Jakarta, Pahami.id

Salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat menjelaskan situasi di sana menjelang pemilihan presiden yang berlangsung pada Selasa (5/11) waktu setempat.

Kandidat presiden yang bersaing pada pemilu kali ini adalah Donald Trump-JD Vance dan Kamala Harris-Tim Walz.


Seorang warga negara Indonesia bernama Puri Viera mengunggah video keadaan sekitarnya menjelang pemilihan presiden berlangsung.

“Halaman utama warga Amerika menjelang pemilu presiden,” tulis Puri dalam video yang diunggah ke Instagram, Senin (4/11).

Pahami.id telah mendapat izin dari pemilik akun untuk mengutip unggahannya.

Dalam rekaman tersebut, tidak terlihat baliho calon presiden, baliho partai pengusung, maupun tim pendukung di jalanan maupun tiang.

“Tidak ada baliho di jalanan,” kata Puri dalam kontennya.

Namun di sekitar halaman terdapat plang bertuliskan nama calon presiden dan wakil presiden.

“Trump-Vance ’24 Membuat Amerika Hebat Lagi,” demikian bunyi tulisan di halaman sebuah rumah.

Make America Great Again adalah narasi kampanye yang digunakan Trump pada pemilu 2016. Dalam kontes tersebut, ia menang atas Hillary Clinton.

Di rumah lain, ada tanda bertuliskan “Trump 2024 Take America back” di tempat parkir.

Rumah di sebelahnya memiliki tanda bertuliskan “Harris-Walz”.

Bahkan di rumah lain terlihat sedang mencari dukungan karena di papan tertulis nomor tertentu.

Teks Harris-Walz menyatu dengan 30330, ujarnya.

[Gambas:Instagram]

Jutaan warga AS akan memberikan suaranya pada Selasa pagi waktu setempat.

Dalam pemilu, AS menganut sistem popular vote dan electoral vote.

Pemilihan umum (popular vote) adalah ketika masyarakat memilih calon presiden. Namun perolehan suara mereka tidak secara langsung menentukan kemenangan calon presiden dan wakil presiden.

Kemenangan presiden akan ditentukan oleh electoral college, sebuah sistem pemungutan suara berdasarkan perwakilan negara bagian.

Setiap negara bagian mendapat jumlah suara Electoral College yang sama dengan senator negara bagian dan Dewan Perwakilan Rakyat. Ada total 538 suara Electoral College.

Untuk memenangkan pemilihan presiden, seorang kandidat harus memperoleh suara mayoritas perguruan tinggi minimal 270 dari 538 suara.

Artinya, pemenang pemilu presiden tidak selalu calon yang memperoleh suara terbanyak, melainkan calon yang memperoleh suara elektoral terbanyak.

(isa/bac)