Jakarta, Pahami.id —
Organisasi Kesehatan Dunia (SIAPA) memindahkan 55 pasien dan 72 perawat dari Semenanjung GazaPalestina ke Uni Emirat Arab (UEA) pada Selasa (31/12) untuk perawatan medis khusus.
“Pasien termasuk mereka yang menderita penyakit autoimun dan [masalah] darah, kanker, penyakit kardiovaskular, masalah mata dan ginjal, cedera traumatis, gangguan saraf, dan penyakit kulit,” ujar WHO seperti dilansir AFP.
WHO juga menyebutkan masih ada lebih dari 12 ribu pasien di Jalur Gaza yang membutuhkan evakuasi medis.
Diberitakan sebelumnya, Israel menyerang RS Kamal Adwan yang merupakan rumah sakit terakhir yang masih beroperasi di wilayah Gaza Utara.
Serangan ini menandai hancurnya fasilitas kesehatan besar di wilayah Gaza Utara. WHO juga mengutuk serangan tersebut.
Dalam laporannya, WHO menyebutkan total 25 pasien dalam kondisi kritis harus dirawat di rumah sakit yang hancur tersebut. Sedangkan pasien dengan kondisi sedang hingga berat dilarikan ke RS Indonesia di Gaza, keduanya hancur dan tidak beroperasi lagi.
“Kehancuran sistem kesehatan di Gaza secara sistematis berarti kematian puluhan ribu warga Palestina yang membutuhkan perawatan kesehatan mendesak,” kata WHO.
Sekadar informasi, Israel kembali melancarkan serangan darat besar-besaran di Gaza Utara sejak 5 Oktober dengan dalih mencegah berkumpulnya kembali milisi Palestina dan kelompok Hamas di Gaza.
Sejak invasi dilancarkan pada Oktober 2023, total lebih dari 45 ribu warga Palestina telah terbunuh. Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.
November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala otoritas pertahanan Israel Yoav Gallant. Israel juga menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza.
(pantat/pantat)