Berita Walkot Kupang Tunggu Diagnosa Medis soal 11 Siswa SD Keracunan MBG

by
Berita Walkot Kupang Tunggu Diagnosa Medis soal 11 Siswa SD Keracunan MBG


Kupang, Pahami.id

Walikota Tikus tanahChristian Widodo mengatakan dia masih menunggu hasil pemeriksaan dan diagnosis dokter yang menangani sebelas siswa dari SD inpres tentang yang diduga diracuni setelah makan nutrisi gratis (MBG), Rabu (9/24) malam.

“Kami masih menunggu diagnosis dokter yang didahului oleh Anamesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dukungan (laboratorium), dan lainnya,” kata Walikota Kupang Christian Widodo dalam sebuah pesan tertulis ketika dikonfirmasi Cnnindonesia.com, Rabu malam.

Pemerintah Kota Kupang, melanjutkan, tidak dapat berdiri sebelum pemeriksaan dan diagnosis dari dokter.


Selain itu, Christian Widodo menjelaskan bahwa saat ini berfokus pada perawatan medis untuk 11 siswa yang diduga meracuni.

Dia menjelaskan bahwa lusinan siswa melanjutkan di Rumah Sakit Leona.

“Operasi di Rumah Sakit Leona sedang berlangsung. Karena penyebabnya masih (masih diamati) terhadap 11 anak yang mengeluh, sakit perut, beberapa muntah, sekarang tidak ada diare. [keracunan] Dari MBG atau tidak, jadi tidak dapat disimpulkan oleh keracunan MBG, karena anak -anak lain makan kondisi yang sama, “katanya.

Christian mengatakan masih terlalu dini untuk berkomentar atau menyimpulkan penyebab keracunan yang dialami oleh lusinan siswa Liliba Inpres pada Rabu malam.

“Masih terlalu dini bagi saya untuk berkomentar dan menyimpulkan alasannya. Yang paling penting adalah bahwa sekarang anak -anak telah ditangani dalam kondisi yang stabil,” katanya.

Sebelumnya, ada setidaknya 11 siswa sekolah dasar di Liliba Inpresia di Kota Kupang, yang harus dilarikan ke rumah sakit setelah diduga meracuni MBG pada Rabu sore.

Siswa dengan keracunan mengklaim pusing, lambung yang membungkus, mual, demam, dan bahkan muntah setelah makan MBG. Menurut pengakuan siswa, mereka mulai merasa lemah dan pusing dan mual setelah makan MBG didistribusikan pada pukul 12:20 malam oleh sekolah.

Sementara itu, Kepala Sekolah Liliba SD Inpresia John Tukan mengatakan distribusi MBG pada Rabu sore diadakan pada pukul 12:15 sampai para siswa dimakan.

Beberapa waktu kemudian, ia melanjutkan, siswa mulai menunjukkan tanda -tanda tidak sehat pada pukul 12:30 Wita.

“Setelah makan bahwa reaksi siswa terhadap mual, pusing dan sakit perut, ada 11 anak dari 2 kelas dari kelas 5A dan 5D,” kata Jhon ketika dikonfirmasi.

Melihat kondisi siswa, sekolah segera mengambil inisiatif untuk membawa mereka ke rumah sakit untuk perawatan medis.

Dia menjelaskan bahwa ini adalah pertama kalinya murid -muridnya meracuni sejak dia menerima MBG Reserve Februari lalu.

Diketahui bahwa ini adalah kedua kalinya insiden keracunan MBG di Kota Kupang. Sebelumnya insiden keracunan MBG terjadi di SMPN 8 Kota Kupang pada 22 Juli dengan 200 siswa.

Selain itu, pada 23 Juli, ada juga keracunan MBG yang dialami oleh 77 siswa di barat daya Sumba.

Sejak didirikan pada awal Januari, program MBGTERUS telah mendapatkan perhatian karena penemuan kasus dari dugaan menu, penemuan hewan, pembusukan atau basi, untuk kasus keracunan yang terjadi akhir -akhir ini.

Semua masalah ini juga mendorong pemerintah untuk menghentikan dan mengevaluasi MBG.

Menanggapi hal ini, kepala Badan Nutrisi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan dia akan menunggu arahan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

“Saya bergabung dengan perintah presiden, tidak berani mengatasinya,” kata Dadam kepada wartawan pada hari Rabu.

Dadan tidak yakin kapan partainya akan membahas MBG dengan Prabowo. Dia mengaku menunggu berita itu.

(Eli/Kid)