Berita Wakil Iran dan Israel Cekcok di Rapat DK PBB soal Situasi di Timteng

by


Jakarta, Pahami.id

Perwakilan Israel Dan Iran Bentrok dan saling mengancam saat pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang membahas eskalasi konflik di Timur Tengah.

Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat pada Rabu (2/10) waktu setempat, membahas eskalasi di Timur Tengah setelah Israel membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, melancarkan serangan darat ke Lebanon, yang kemudian dibalas dengan penembakan ratusan warga Iran. rudal balistik. misil.


Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengklaim apa yang dilakukan negaranya adalah hak untuk membela diri.

“Israel akan membela diri. Kami akan bertindak. Dan izinkan saya meyakinkan Anda, konsekuensi yang akan dihadapi Iran atas tindakan mereka jauh lebih besar dari yang dapat mereka bayangkan,” kata Danon saat pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti diberitakan Reuters.


Sementara itu, Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, mengatakan serangan rudal mereka ke Israel pada Selasa (1/10) dilakukan untuk mengembalikan keseimbangan di kawasan.

“Eskalasi lebih lanjut dapat dihindari jika Israel menghentikan perang di Gaza dan serangan terhadap Lebanon,” kata Iravani.

“Iran sepenuhnya siap untuk mengambil langkah-langkah defensif lebih lanjut, jika perlu, untuk melindungi kepentingan sahnya dan mempertahankan integritas wilayah dan kedaulatannya terhadap segala tindakan agresi militer dan penggunaan kekuatan ilegal,” tambahnya.

Wakil Tetap Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, juga berbicara pada sesi tersebut. Dia menyebut dukungan Washington terhadap Tel Aviv bersifat defensif.

“Saya tegaskan: Rezim Iran akan bertanggung jawab atas tindakannya. Dan kami sangat memperingatkan Iran, atau proksinya, untuk tidak mengambil tindakan apa pun terhadap AS atau tindakan lebih lanjut terhadap Israel,” kata Thomas-Greenfield.

Israel dan Amerika telah menyerukan sanksi terhadap Iran.

Rusia juga angkat bicara. Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, memuji Iran atas pengendalian diri mereka yang “luar biasa” dalam beberapa bulan terakhir, dan mengatakan serangan rudal terhadap Israel tidak boleh “ditampilkan seolah-olah semuanya telah terjadi, seolah-olah tidak terjadi apa-apa di Lebanon dan Gaza, di Suriah. dan Yaman.”

Namun hal ini terjadi dan berujung pada munculnya konflik baru yang sangat berbahaya di Timur Tengah, kata Nebenzia.

Sebelumnya pada Selasa (1/10) malam waktu setempat, Korps Garda Revolusi Iran menembakkan ratusan roket ke Israel sebagai respons atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Menanggapi serangan itu, Israel menyatakan akan membalas Iran dalam beberapa hari mendatang. Menurut beberapa pejabat Israel, serangan balik ini akan menyasar sejumlah fasilitas dan infrastruktur virus Iran.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam keras perkembangan konflik di Timur Tengah. Ia mengatakan gencatan senjata harus dilaksanakan karena konflik terus meningkat.

(Dna)