Jakarta, Pahami.id –
Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan peningkatan status keamanan ke tingkat maksimum di empat negara bagian di kawasan barat pada Jumat (17/10).
Keamanan di empat negara bagian Venezuela akan dilakukan melalui latihan militer “Operasi Kebebasan 200” (Operasi Kemerdekaan 200).
Maduro mengatakan perintah itu berlaku di negara bagian Merida, Trujillo, Lara dan Yaracuy. Kebijakan ini diambil untuk menjamin “pertahanan integral” negara tersebut di tengah meningkatnya aktivitas militer AS di Laut Karibia.
“Kami sedang menyelesaikan seluruh persiapan untuk mencapai kondisi optimal bagi pertahanan integral tanah air kami,” kata Maduro, seperti diberitakan Anatolia.
“Dalam kesatuan sempurna masyarakat dan seluruh sektor, kami berupaya mencapai perdamaian dan mempertahankan kedaulatan kami,” ujarnya.
Media Venezuela melaporkan bahwa pihak berwenang menekankan bahwa pertahanan nasional tidak terbatas pada kekuatan resmi saja, tetapi juga melibatkan rakyat.
Pemerintah Venezuela mengklaim bahwa 6,2 juta orang terdaftar di Pasukan Milisi Bolivarian (Pasukan Milisi Bolivarian), yang akan berpartisipasi dalam sistem pertahanan.
Menteri Dalam Negeri, Keadilan dan Perdamaian Venezuela, Diosdado Cabello, mengatakan pada hari Kamis bahwa 11 negara telah beroperasi di bawah keamanan maksimum, dan tindakan tersebut akan mencakup Ibu Kota Caracas dan Negara Bagian Miranda.
Ketegangan dengan AS
Langkah Venezuela ini dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump pada awal pekan ini mengonfirmasi bahwa ia telah memberi wewenang kepada CIA untuk melakukan operasi di Venezuela berdasarkan arahan anti-narkotika.
Washington telah mengerahkan pasukan angkatan laut di dekat Venezuela, dengan alasan operasi melawan kartel narkoba. Sementara itu, Caracas menuduh AS mencoba mengubah rezim dengan nama “kontra-narkotika”.
(Wow)