Berita Usai Kirim Balon Isi Tinja-Sampah, Korut Tembakkan 10 Rudal Balistik

by


Jakarta, Pahami.id

Korea Utara meluncurkan 10 rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur pada Kamis (30/5) setelah sebelumnya mengirimkan ratusan balon berisi sampah dan kotoran ke Korea Selatan.

Kepala Staf Gabungan (JCS) melaporkan, mereka mendeteksi adanya benda terbang yang diduga merupakan rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan dari kawasan Sunan, Pyongyang, pada pukul 06.14 pagi waktu setempat. Rudal itu ditujukan ke Laut Timur.


“Militer kami telah memperkuat pemantauan dan kewaspadaan terhadap benda terbang lainnya, sekaligus berbagi informasi terkait Korea Utara dengan otoritas Amerika Serikat dan Jepang,” demikian pernyataan JCS yang dikutip media Korea Selatan. Yonhap.

JCS saat ini sedang menganalisis peluncuran rudal tersebut.

Ini merupakan peluncuran rudal kesekian kalinya yang dilakukan Korea Utara setelah serangkaian peluncuran rudal dalam beberapa bulan terakhir sebagai bagian dari program peningkatan pertahanan Pyongyang.

Peluncuran rudal tersebut juga terjadi setelah Korea Utara mengirimkan ratusan balon ke Korea Selatan pada Selasa (28/5) yang membawa sampah dan kotoran hewan.

Pyongyang mengatakan balon-balon tersebut merupakan respons terhadap selebaran anti-Korea Utara yang dikeluarkan aktivis Korea Selatan.

Selama bertahun-tahun, para pembelot Korea Utara yang kini tinggal di Korea Selatan dan aktivis Korea Selatan telah menerbangkan selebaran ke Korea Utara melalui balon untuk mendorong warga Korea Utara bangkit melawan rezim Pyongyang.

Sejak awal, Korea Utara tidak menerima kampanye tersebut. Pyongyang khawatir informasi luar semacam ini dapat menjadi ancaman bagi pemimpin tertinggi Kim Jong Un.

Korea Utara telah berulang kali menyerukan diakhirinya kampanye selebaran tersebut.

Persoalan ini telah lama menjadi sumber ketegangan kedua negara. Korea Utara dan Selatan secara teknis masih berperang karena Perang Korea tahun 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

(blq/dna)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);