Berita Update Korban Banjir dan Longsor di Sumbar: 26 Meninggal, 11 Hilang

Jakarta, Pahami.id —

BNPB mencatat korban banjir dan tanah longsor di Sumatera Barat (Sumbar) yang terjadi sejak Kamis (7/3) bertambah menjadi 26 orang. Selain itu, 11 warga dilaporkan hilang akibat bencana tersebut.

“Sebanyak 11 orang masih dinyatakan hilang dan 26 orang lainnya ditemukan meninggal dunia. banjir dan tanah longsor juga berdampak pada 39.000 orang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/3).

Abdul mengatakan seluruh proses penanganan bencana banjir dan tanah longsor di Sumbar dipimpin langsung oleh Kepala BNPB Letjen TNI. Jenderal TNI Suharyanto. Bantuan berupa dana siap pakai (DSP) hingga pembongkaran peralatan.

Kepala BNPB juga akan memberikan dukungan berupa dana siap pakai serta logistik dan peralatan untuk mendukung percepatan penanganan banjir dan longsor di wilayah Sumbar, ujarnya.

<!–

–>

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menetapkan masa tanggap darurat banjir bandang selama 14 hari, terhitung mulai 8 Maret 2024.

Sekretaris Daerah Pesisir Selatan Mawardi Roska mengatakan, masa tanggap darurat diterapkan karena bencana banjir bandang berdampak pada puluhan ribu warga di 11 mukim.

Diakui Mawardi, saat ini pemerintah setempat terus berupaya menyalurkan bantuan berupa sembako kepada korban banjir. Ia juga berharap pemerintah pusat dan provinsi juga turut membantu perbaikan infrastruktur yang terkena dampak bencana.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengaku akan segera melakukan pertemuan dengan pihak terkait baik OPD maupun instansi daerah agar segera memulihkan infrastruktur yang rusak di Pantai Selatan.

“Kami segera berdiskusi dengan BPJN Sumbar untuk penanganan lebih lanjut. Perlu dilakukan pemetaan titik kerusakan berat dan parah agar dapat diambil tindakan bersama sebagai responsnya,” ujarnya.

(tfq/tsa)