Jakarta, Pahami.id –
Sejumlah Koalisi Perburuhan membawa enam klaim di Hari Buruh Internasional atau May Day Diadakan di Kompleks Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (1/5).
Tindakan Monas diikuti oleh beberapa koalisi buruh yang terdiri dari Konfederasi Uni Indonesia (KSPI), Serikat Buruh Indonesia (SBSI), Konfederasi Higga dari semua serikat pekerja Indonesia (KSPSI).
Presiden KSPI mengatakan Iqbal mengatakan bahwa dalam memor Mei kali ini partainya mengajukan beberapa klaim. Dimulai dengan tuntutan upah yang baik, perlindungan tenaga kerja, untuk pemberantasan korupsi melalui ratifikasi RUU untuk mengambil aset.
Sampai berita itu ditulis sekitar jam 9:30, ribuan pekerja membungkus area Monas dengan mengenakan dan membawa berbagai kualitas. Orang -orang datang dari berbagai wilayah di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat yang lebih besar.
Publik juga terdiri dari berbagai usia anak -anak, remaja, untuk orang dewasa. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan untuk menyampaikan pidato pada hari Mei di Monas kali ini.
“Tuan Prabowo akan mengungkapkan pandangannya,” kata Iqbal setelah pertemuan di DPR sehari sebelumnya.
Selain Monas, May Day juga diadakan di depan Kompleks Parlemen. Berbeda dengan waktu pekerja KSPI CS, May Day di DPR diikuti oleh beberapa koalisi massa tenaga kerja di bawah KSBSI dan gerakan buruh dengan rakyat (Gebrak). Mereka menolak untuk bergabung dengan massa tindakan Monas karena mereka menolak untuk mendukung kebijakan pemerintah.
Berikut adalah daftar 6 klaim tenaga kerja dalam tindakan Monas
1. Melindungi pekerja dalam hukum tenaga baru
2. Mencegah penghentian massal dengan membentuk tim gugus tugas
3. Tolak Sumber Luar
4. Menyadari gaji yang baik
5. Mendorong verifikasi tagihan meraih aset
6. Mempromosikan konfirmasi perlindungan pekerja rumah tangga (PPRT).
(Thr/wiw)