Berita UGM Pastikan Perahu Mahasiswa KKN di Maluku Tak Kelebihan Muatan

by
Berita UGM Pastikan Perahu Mahasiswa KKN di Maluku Tak Kelebihan Muatan


Jakarta, Pahami.id

Universitas Gadjah Mada (Ugm) Memastikan kapal sejumlah transportasi Siswa KKN-PPN Di Distrik Manyeuw, Distrik Tenggara, Maluku, tidak ada kelebihan kargo ketika diserahkan pada perairan debut pada hari Selasa (1/7) kemarin sore.

Insiden kapal terbalik menewaskan dua siswa UGM KKN-PPN. Mereka adalah Septian Eka Rahmadi dan Adi Prayogo yang baik.

Sekretaris Direktorat Layanan Masyarakat untuk Komunitas UGM Djarot Heru Santoso menjelaskan bahwa kecelakaan laut terjadi pada hari Selasa (1/7) pada sore hari dalam debut, Manyeuw, Maluku Tenggara, ketika para siswa melakukan kegiatan unit Kn-PPM Manyuw.


Djarot mengatakan siswa, termasuk Spanyol dan baik, bersama dengan warga mengambil pasir dari Pulau Warwu, menggunakan kapal longboat untuk program lingkungan. Salah satunya adalah pemulihan terumbu karang.

“Siswa -siswa ini memiliki program untuk kaleng sampah, serta dalam konteks pengembangan lingkungan yang berkelanjutan. Salah satunya, pasir digunakan untuk membuat terumbu,” kata Djarot.

Sementara itu, Djarot mengatakan longboat yang digunakan pada waktu itu adalah milik orang -orang yang biasa digunakan oleh masyarakat setempat. Transportasi pasir pada waktu itu dilakukan dengan dua perjalanan. Pesiar pertama, Longboat mengangkut 35 Sandstrotes ditambah lima karung pasir.

Selama perjalanan kedua yang mengarah ke kecelakaan, Longboat membawa 16 karung pasir dan 12 orang. Terdiri dari tujuh siswa dan lima penduduk setempat.

“Dari perbandingan, sebenarnya dalam keadaan tidak masalah, karena yang pertama adalah 35 karung pasir. Karung pasir kecil, hanya seperempat dari karung beras biasa,” katanya.

Djarot juga menekankan bahwa kapal yang naik di kapal kedua terbalik karena gelombang setinggi 2,5 meter. Lima penduduk dan lima siswa diselamatkan. Dua siswa lainnya meninggal. Mereka tidak lain adalah septian dan bagus.

Dia kemudian mengatakan tim psikologi UGM pergi ke Tenggara Maluku dan dijadwalkan tiba di lokasi pada hari Jumat (4/7). Mereka akan memberikan bantuan kepada siswa secara langsung dan kelompok KKN lainnya di daerah sekitarnya.

“(Korban fisik yang aman) Penyakit fisik telah membaik, tetapi teman -temannya terkejut, kami tidak membuat keputusan untuk ditarik kembali atau tinggal di sana, karena teman -teman psikologis akan menentukan,” katanya.

Wakil Kanselir untuk Urusan Mahasiswa, Layanan Komunitas, dan Alumni UGM Arie Sujito menambahkan bahwa bantuan yang diberikan oleh kampus ini komprehensif. Keduanya berada di tempat kejadian dan ketika siswa kembali ke Yogyakarta.

“Keselamatan mental dan fisik adalah prioritas, yang selamat dari para penyintas, kami akan menguat,” kata Arie.

Di satu sisi, Arie juga memastikan bahwa siswa yang masih berada di situs KKN tidak akan dipaksa untuk melanjutkan program jika mereka masih trauma.

“Pilihannya terbuka, jika Anda benar -benar ingin melanjutkan, Mongka dengan segala bentuk bantuan, jika Anda ingin menarik diri, kami akan membuat misi kami lebih mudah untuk memulihkannya, bukan untuk membebani,” kata Arie.

UGM, klaim Arie, juga berkoordinasi dengan pekerjaan BPJ untuk memastikan bahwa hak perlindungan siswa yang berpartisipasi dalam KKN dengan kecelakaan dipenuhi tanpa hambatan.

Sementara itu, dua mayat siswa yang meninggal bersamaan dengan insiden itu, Septitian Eka Rahmadi dari Fakultas Teknik UGM dari Sumbawa, dan merupakan Adi Prayogo yang baik dari Fakultas Kehutanan dari Bojonegoro, dikembalikan ke daerah asli dengan pengawal kerajaan Gadjah.

(PTA)