Jakarta, Pahami.id —
Uni Emirat Arab (UEA) menarik pasukannya YamanSelesai Arab Saudi menyerang muatan kapal yang dikirim Abu Dhabi ke pelabuhan Sanaa.
Dalam pernyataannya pada Selasa (30/12), Kementerian Pertahanan UEA mengumumkan akan secara sukarela menarik pasukan dari Yaman untuk memastikan keselamatan personel.
Berdasarkan perkembangan terkini dan potensi implikasinya terhadap keamanan dan efektivitas misi kontraterorisme, Kementerian Pertahanan mengumumkan penghentian sementara secara sukarela personel kontraterorisme di Yaman, demikian pernyataan UEA, seperti dikutip. Al Jazeera.
Langkah ini diambil setelah Saudi melancarkan serangan udara terhadap kapal kargo yang dibawa UEA ke pelabuhan Mukalla pada Selasa. Pihak Saudi mengatakan kapal yang membawa muatan tersebut memasuki pelabuhan Mukalla tanpa izin.
Kargo tersebut dikatakan berisi senjata yang menurut Saudi ditujukan untuk kelompok separatis Dewan Transisi Selatan (STC).
“Mengingat bahaya dan eskalasi yang ditimbulkan oleh senjata-senjata tersebut yang mengancam keamanan dan stabilitas, angkatan udara Koalisi melakukan operasi militer terbatas pagi ini dengan sasaran senjata dan kendaraan tempur yang telah diturunkan dari dua kapal di pelabuhan Almukalla,” kata pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
Tak lama setelah serangan itu, Yaman mengumumkan keadaan darurat dan membatalkan perjanjian keamanan dengan UEA. Yaman dan Saudi kemudian bergabung untuk mendesak agar pasukan UEA meninggalkan Sanaa dalam waktu 24 jam.
Pasukan UEA telah berada di Yaman sejak tahun 2015 sebagai bagian dari koalisi pimpinan Arab Saudi. Namun, UEA menarik sebagian besar pasukannya dari koalisi pada tahun 2019, meninggalkan sejumlah kecil personel di provinsi selatan yang dikelola pemerintah Yaman.
Awal bulan ini, pasukan STC menyerbu Yaman selatan dan merebut sebagian besar provinsi Hadramawt. Ketua Dewan Pimpinan Kepresidenan Yaman yang didukung Saudi, Rashad Al Alimi, menuduh UEA memerintahkan STC untuk “melemahkan dan memberontak terhadap otoritas negara melalui eskalasi militer.”
UEA membantah terlibat dalam tindakan STC. Abu Dhabi terkejut dengan serangan udara Saudi dan bersikeras bahwa muatan kapalnya tidak berisi senjata seperti yang diklaim. UEA juga mengonfirmasi bahwa kargo tersebut ditujukan untuk militer UEA dan bukan STC.
(blq/dna)

