Berita Trump Wanti-wanti Israel Jangan Ganggu Suriah dan Pemimpin Barunya

by
Berita Trump Wanti-wanti Israel Jangan Ganggu Suriah dan Pemimpin Barunya


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diperingatkan Israel tidak mengganggu stabilitas Suriah dan pemimpin barunya, Presiden Ahmed Al-Sharaa.

Peringatan itu muncul setelah Israel melakukan operasi mematikan selama beberapa hari di Suriah, menewaskan 13 orang.

Trump berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mengundangnya untuk berkunjung lagi ke Gedung Putih, kata kantor Netanyahu tak lama setelah Trump mengeluarkan peringatan tersebut.


“Sangat penting bagi Israel untuk mempertahankan dialog yang kuat dan jujur ​​dengan Suriah, dan memastikan tidak ada yang mengganggu evolusi Suriah menjadi negara makmur,” kata Trump melalui platform sosialnya, Senin (1/12).

Trump mengaku sangat puas dengan kinerja Suriah di bawah kepemimpinan Sharaa yang melakukan kunjungan bersejarah ke Gedung Putih beberapa pekan lalu.

Ia menilai Sharaa bekerja keras untuk memastikan hal-hal baik terjadi. Trump juga mengatakan Suriah dan Israel akan memiliki hubungan jangka panjang dan sejahtera.

Menurutnya, AS berupaya memastikan pemerintah Suriah terus berupaya membangun kembali negara yang dilanda perang tersebut.

Trump juga mencabut sanksi terhadap Suriah sebagai bagian dari upayanya membantu Sharaa. Amerika Serikat mengatakan Damaskus bergabung dengan Koalisi Global melawan Kelompok ISIS.

Dia telah menolak perjanjian keamanan antara Israel dan Suriah sejak koalisi Islam pimpinan Presiden Ahmed Al-Sharaa menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad tahun lalu.

Trump melihat hubungan baik antara Suriah dan Israel akan memperkuat upayanya untuk mencapai perdamaian Timur Tengah yang lebih luas, menyusul pencapaian gencatan senjata di Gaza pada Oktober lalu.

Namun, ketegangan meningkat setelah Israel melancarkan ratusan serangan terhadap Suriah. Yang paling mematikan sejauh ini adalah serangan Jumat lalu di desa Beit Jin di Suriah selatan, yang menyebabkan 13 orang tewas.

Suriah menyebut operasi Israel sebagai kejahatan perang. Namun, Israel menyatakan bahwa operasi tersebut menargetkan kelompok Islam.

Militer Israel mengatakan serangan di Beit Jin menargetkan pejuang dari Jemaah Islamiyah, sebuah kelompok Islam yang berbasis di Lebanon dan bersekutu dengan Hamas.

(PTA)