Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan berbicara dengan presiden Rusia Vladimir Putin Pada hari Selasa (3/18), untuk mengakhiri Perang Rusia-Ukraina.
Rencana diskusi disampaikan oleh Trump ke kru media di pesawat, sambil terbang dari Florida ke Washington pada hari Senin.
“Saya akan berbicara dengan Presiden Putin pada hari Selasa. Banyak hal telah dilakukan,” kata Trump seperti dikutip oleh Reuters.
Dia kemudian berkata, “Kami ingin menonton jika kami dapat mengakhiri perang, mungkin kami bisa, mungkin tidak, tetapi saya pikir kami memiliki peluang yang sangat baik.”
Trump juga merujuk pada masalah perjanjian tanah dan pembangkit listrik yang mungkin merupakan konsesi dalam pembicaraan dengan Putin.
“Saya pikir kami memiliki banyak hal yang telah dibahas dari kedua belah pihak, Ukraina dan Rusia. Kami telah banyak berbicara, berbagi aset tertentu,” katanya.
Trump juga mengungkapkan bahwa lebih banyak pekerjaan telah dilakukan selama akhir pekan terkait dengan percakapan.
Terakhir, presiden AS mencoba meyakinkan Putin tentang gencatan senjata yang diusulkan dengan Ukraina selama 30 hari.
Trump juga menggambarkan Ukraina sebagai negara yang lebih sulit untuk bekerja sama dari Rusia.
Trump juga memiliki perselisihan dengan presiden Ukraina Volodyyr Zelensky ketika dia bertemu di Gedung Putih beberapa minggu yang lalu.
Selanjutnya, perwakilan AS dan Ukraina bertemu di Arab Saudi untuk membahas gencatan senjata. Dari pertemuan itu, Pemerintah Zelensky sepakat hingga 30 hari gencatan senjata.
Penerimaan Ukraina atas gencatan senjata Rusia bertanggung jawab untuk menyerah dalam klaim Trump.
Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada Februari 2021. Sejak itu, mereka menderita kegemparan.
Komunitas internasional telah meminta gencatan senjata dan beberapa telah membuat proposal damai. Namun, tidak ada saran yang diterima oleh kedua belah pihak.
(Isa/DNA)