Jakarta, Pahami.id –
Presiden Donald Trump Amerika Serikat akan mengadakan negosiasi nuklir dengan Iran minggu depan, setelah perang 12 hari antara Ian Dan Israel akhir.
Trump mengklaim bahwa negosiasi nuklir minggu depan akan menghasilkan perjanjian, karena AS baru baru -baru ini menonaktifkan program nuklir Iran dalam serangannya awal pekan ini.
Melaporkan dari AFP, Trump menganggap serangan AS sebagai “penghancuran total” dari kemampuan nuklir Iran, dan mengatakan serangan itu telah membuat program nuklir negara itu “menarik DEC selama beberapa dekade”.
“Mereka tidak akan membuat bom atom untuk waktu yang lama. Serangan itu telah memblokir program nuklir Iran selama beberapa dekade,” kata Trump.
Trump juga mengatakan Israel dan Iran “lelah, kehabisan energi” setelah perang.
“Kita bisa menandatangani perjanjian, saya tidak tahu. Maksud saya, mereka perang, mereka berjuang, sekarang mereka kembali ke dunia mereka, saya tidak peduli apakah saya memiliki perjanjian atau tidak,” kata Trump.
Secara terpisah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pidatonya juga mengklaim “telah menggagalkan proyek nuklir Iran”.
“Dan jika ada partai di Iran yang mencoba membangun kembali, kami akan bertindak dalam tekad yang sama, dengan intensitas yang sama, untuk menggagalkan upaya apa pun,” kata Netanyahu.
Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezishkian mengatakan negaranya siap merujuk kembali ke perjanjian nuklir.
Tetapi Pezieshkian juga menekankan bahwa Iran akan terus “mengkonfirmasi hak -hak hukumnya” untuk penggunaan energi atom yang damai.
(DNA)