Berita Trump Klaim Banyak Pemimpin Eropa Telepon usai Cekcok dengan Zelensky

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump Mengklaim banyak pemimpin Eropa memanggilnya akhir pekan lalu.

Ini terjadi sehari setelah drama Trump berdebat dengan presiden Ukraina Volodsyr Zelenksy ke ekornya dari Gedung Putih pada hari Jumat (28/2).

Trump mengatakan para pemimpin Eropa memanggilnya untuk membahas upaya untuk mengakhiri perang Ukraina dan Rusia.


“Kami akan membuat perjanjian dengan semua pihak untuk mengakhiri perang ini, termasuk negara -negara Eropa dan Eropa,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Senin (3/3).

Ini dinyatakan oleh Trump ketika ditanya apakah dia mempertimbangkan sanksi tentang membatalkan Rusia jika kesepakatan damai dengan Rusia tercapai.

“Sebagian besar dari mereka (pemimpin negara Eropa) adalah teman saya, kepala negara, kepala pemerintahan dari berbagai negara. Dalam dua hari terakhir, empat perdana menteri dan lima presiden menghubungi saya, dan mereka ingin menemukan jalan keluar,” tambahnya seperti yang disebutkan seperti yang disebutkan seperti yang disebutkan CNN.

CNN Telah menghubungi Gedung Putih untuk bertanya kepada pemimpin mana yang berbicara kepada Trump.

Di sisi lain, banyak pemimpin Eropa telah sangat mengkritik sikap Trump terhadap Zelensky selama kunjungan ke Gedung Putih pada hari Jumat pekan lalu. Tak lama setelah penyebaran berita pengusiran, para pemimpin nasional Eropa berkompetisi untuk menghilangkan persatuan dan dukungan untuk Ukraina.

Alih -alih menyerah, Trump menjadi panas sampai ia mengkritik Zelensky atas komentarnya di depan para pemimpin Eropa dalam sebuah pertemuan di Inggris pada hari Minggu (2/3). Selama pertemuan, Zelensky memperkirakan bahwa perang dengan Rusia akan bertahan lama.

“Presiden Zelensky dikatakan telah membuat pernyataan hari ini di AP,” kata Trump. “Dia mengatakan perang akan bertahan lama, dan dia seharusnya tidak benar. Hanya itu yang aku katakan.”

Tanpa menyebutkan nama Zelensky secara langsung, Trump juga menyinggung bahwa presiden Ukraina mungkin “tidak bertahan lama” lagi jika dia tidak ingin menyetujui kesepakatan damai dengan Rusia.

“Mungkin ada seseorang yang tidak ingin membuat kesepakatan, dan jika ada yang tidak ingin membuat kesepakatan, saya tidak berpikir orang itu akan bertahan lama,” kata Trump.

“Pria itu tidak akan terdengar untuk waktu yang lama, karena saya yakin Rusia ingin mencapai kesepakatan, dan saya percaya Ukraina juga menginginkan kesepakatan yang damai,” katanya.

Trump pada hari Senin juga dilaporkan telah menghentikan bantuan militer AS ke Ukraina, menambahkan ketegangan dan perselisihan antara AS-Ukraina, dua negara rekanan dekat.

Sampai saat ini, Trump belum mengkonfirmasi laporan yang diungkapkan oleh salah satu pejabat Gedung Putih.

(RDS/RDS)