Jakarta, Pahami.id –
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengklaim Presiden Donald Trump kecewa sampai kekecewaan negosiasi untuk mengakhiri perang Rusia Vs Ukraina yang tidak pernah berkembang.
Ini dinyatakan oleh Rubio langsung ke Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di luar Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN (KTT) di Kuala Lumpur, Malaysia, pada hari Kamis (10/7).
“Saya setuju dengan apa yang dikatakan presiden tentang frustrasi dan frustrasi kurangnya kemajuan dalam negosiasi damai atau jalan ke depan,” kata Rubio kepada wartawan, mengutip CNN.
Dia juga mengatakan negosiasi Rusia-Ukraina untuk mengakhiri konflik dan kesabaran yang diperlukan. Rubio kemudian berharap bahwa di masa depan akan ada kemajuan.
“Tetapi jelas bahwa kami juga kecewa bahwa tidak ada kemajuan, dan mudah -mudahan, berdasarkan hasil hari ini, dan dalam beberapa hari mendatang, kami akan memiliki kejelasan yang lebih baik,” katanya.
Selain itu, Rubio mengatakan Amerika Serikat akan terus melibatkan semua pihak untuk menemukan solusi yang terkait dengan konflik Rusia-Ukraina.
Rubio juga mengatakan hasil pertemuan dengan Lavrov akan dikirim ke Gedung Putih sesegera mungkin.
Pertemuan Rubio dan Lavrov berlangsung setelah Trump menantang Presiden Vladimir Putin yang menolak untuk terlibat dalam negosiasi yang damai.
Trump bahkan mengatakan bahwa Putin tidak memperlakukan manusia dengan baik dan “membunuh lebih banyak orang.”
Sejak kampanye, Trump telah mampu menyelesaikan Perang Rusia-Ukraina dalam waktu singkat jika ia terpilih sebagai presiden AS. Tetapi enam bulan setelah dibuka, kedua negara masih saling menyerang.
Trump juga berulang kali menunjukkan kebenciannya terhadap Rusia dan Ukraina.
Rusia menyerbu Ukraina pada bulan Februari 2022. Sejak itu, komunitas internasional telah menyerukan gencatan senjata dan mengusulkan proposal damai.
Tetapi sampai saat ini saran atau panggilan belum diimplementasikan.
(RDS/RDS)