Jakarta, Pahami.id –
Presiden Donald Trump Secara resmi menggugat media Taipan Rupert Murdoch dan media Wall Street Journal (WSJ) dengan nilai setidaknya US $ 10 juta pada hari Jumat (18/7) dari AS.
Klaim tersebut diajukan setelah sebuah artikel yang membahas persahabatan Trump dengan Jeffrey Epstein, yang dikenal karena kasus perdagangan seks di bawah umur.
Gugatan pencemaran nama baik diajukan di pengadilan federal di Miami dan merupakan tanggapan dari politisi 79 tahun yang terkait dengan ancaman skandal yang dapat menyebabkan kerusakan politik yang serius.
“Kami baru saja mengajukan klaim besar terhadap semua orang yang terlibat dalam publikasi artikel berita palsu, jahat, dan fitnah di surat kabar yang tidak berguna The Wall Street Journal,” tulis Trump di media sosialnya, Social Truth.
Artikel itu sendiri diterbitkan pada hari Kamis (7/17) dan menyatakan bahwa pada tahun 2003, Trump menulis surat ulang tahun yang luar biasa kepada Epstein. Pidato ulang tahun termasuk ilustrasi seorang wanita telanjang dan menyinggung ‘rahasia’ mereka bersama.
Klaim yang diajukan oleh Trump juga termasuk dua jurnalis dan perusahaan yang dimiliki oleh Murdoch, News Corp, sebagai terdakwa. Trump juga mengklaim bahwa surat yang memanggilnya tidak ada dan WSJ bermaksud memfitnah Trump dengan artikel yang dibacakan oleh ratusan juta.
“Dan mengingat waktu artikel terdakwa, yang menunjukkan niat jahat mereka di baliknya, kerugian keuangan dan reputasi yang sangat besar yang dialami Presiden Trump akan terus tumbuh,” klaim, seperti yang dilaporkan dilaporkan Afp.
Artikel Wall Street Journal yang diterbitkan pada Kamis malam dipanggil Afp Ini merusak karena menampilkan minat seksual yang sama Trump dan Epstein dan porno bernuansa.
WSJ memanggil surat yang berisi gambar seorang wanita telanjang yang tampaknya menjadi penanda dengan tanda tangan “Donald” yang mirip dengan Trump dan dibuat untuk meniru rambut genital.
Surat itu juga bertuliskan “Selamat ulang tahun, dan mungkin setiap hari menjadi rahasia yang indah.”
Jefrrey Epstein dikenal dengan jaringan sosialnya yang menembus berbagai kelas atas, termasuk pebisnis ke politisi dan pemimpin internasional, salah satunya adalah Donald Trump.
Kedekatan kedua dilihat di beberapa foto dan video yang menampilkannya di banyak sisi. Meskipun, tidak pernah ada bukti yang jelas dalam bentuk pelanggaran hukum.
Jeffrey Epstein ditemukan tewas yang diduga melakukan bunuh diri di sel -sel penjara New York pada tahun 2019, menunggu tes dengan tuduhan eksploitasi seksual puluhan anak di bawah umur di rumahnya di New York dan Florida.
Kasus Epstein memicu berbagai konspirasi, terutama di antara hak -sayap pemilih Trump atas tuduhan geng pedofilia internasional. Selain itu, Epstein meninggal sebelum dia mencoba.
(Akhir)
