Berita Trump Dukung Militer AS Kebal Hukum usai Gempur Karibia

by
Berita Trump Dukung Militer AS Kebal Hukum usai Gempur Karibia


Jakarta, Pahami.id

Pemerintah Donald Trump dilaporkan menyusun pendapat hukum sebagai bagian dari dukungan mereka terhadap serangan tersebut Amerika Serikat ke Kariba.

Draf ini memuat keterlibatan militer AS dalam masalah penyerangan terhadap kapal-kapal di laut dari Amerika Latin.


Dua sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan Kantor Penasihat Hukum Kementerian Kehakiman telah memberikan pendapat mengenai masalah pertanggungjawaban pidana atas serangan di Karibia, katanya. Al Jazeera.

Sejak September, militer AS melancarkan serangkaian penggerebekan terhadap kapal-kapal yang dituduh membawa narkoba. Kapan saat mengangkut warga sipil tak bersenjata?

Menurut laporan, AS menyerang 19 kapal dan membunuh 76 warga sipil.

Sejak itu, para ahli hukum, politisi Partai Demokrat, dan bahkan beberapa anggota Partai Republik telah memantau operasi militer di Amerika Serikat.

Komunitas internasional, termasuk Prancis, pun melontarkan kritik terhadap operasi militer AS.

Pada Konferensi Tingkat Menteri G7 di Kanada, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengatakan pada hari yang sama bahwa serangan tersebut melanggar hukum internasional.

Noel Barrot juga mengatakan bahwa serangan militer AS terhadap kapal-kapal di Karibia menjadi topik dalam KTT G7.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menampik kritik tersebut. Dia mengatakan tidak ada anggota G7 yang mengangkat masalah ini selama pertemuan dua hari tersebut.

“Saya kira Uni Eropa tidak mempunyai hak untuk mendikte hukum internasional,” kata Rubio Al Jazeera.

Gedung Putih, seperti alasan pemerintahan Trump selama ini, juga menyatakan bahwa penggerebekan tersebut merupakan bagian dari perjuangan AS melawan narkoba.

“[Serangan ini] “Konflik bersenjata non-internasional melawan teroris narkotika dan kombatan ilegal yang memiliki hubungan dengan Nicolas Maduro dari Venezuela,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Hingga saat ini, pemerintahan Trump belum merilis bukti bahwa kapal tersebut membawa narkoba.

Istilah kombatan yang melanggar hukum digunakan untuk menolak perlindungan AS berdasarkan Konvensi Jenewa terhadap musuh-musuh tertentu. Istilah ini mendapat kritik dari berbagai pihak karena dianggap tidak sesuai dengan hukum internasional dan melanggar hak asasi manusia.

(ISA/BAC)