Berita Trump Bubarkan DOGE yang Pernah Dipimpin Elon Musk, Kenapa?

by
Berita Trump Bubarkan DOGE yang Pernah Dipimpin Elon Musk, Kenapa?


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump membubarkan Departemen Efisiensi Pemerintah (Government Efficiency Department/Doge) untuk mengurangi sisa anggaran federal.

Pengumuman pembubaran tersebut disampaikan Juru Bicara Gedung Putih Liz Huston pada Senin (24/11).


“Presiden Trump diberi mandat yang jelas untuk mengurangi pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan di seluruh pemerintahan federal, dan dia terus secara aktif memenuhi komitmen tersebut,” kata Huston. Berita Rubah.

Gedung Putih juga mengklarifikasi bahwa tim individu yang dibentuk di lembaga-lembaga federal masih beroperasi penuh, meskipun kantor pusatnya ditutup.

Sejauh ini belum ada informasi detail mengenai waktu pasti dan alasan penutupan kantor Doge tersebut.

Pembubaran Doge sebenarnya sudah muncul sejak awal November lalu. Pada saat itu, Direktur Kantor Manajemen Personalia Scott Kupor mengatakan bahwa lembaga tersebut “sudah tidak ada lagi”.

Namun, seorang pejabat pemerintah menekankan bahwa prinsip-prinsip Doge seperti menghilangkan penyalahgunaan dan pemborosan anggaran akan tetap ada.

“Doge mungkin tidak memiliki pemimpin yang tersentralisasi, namun prinsip-prinsip Doge tetap hidup dan berjalan dengan baik: deregulasi, menghilangkan penipuan, pemborosan, dan penyalahgunaan, membentuk kembali tenaga kerja federal, menjadikan efisiensi sebagai warga negara kelas satu, dll.,” kata pejabat itu di X.

Trump mendirikan Doge, berdasarkan perintah eksekutif, tak lama setelah dilantik pada masa jabatan keduanya memimpin Amerika Serikat, tepatnya pada bulan Januari.

Doge menggantikan Layanan Digital Amerika Serikat yang didirikan Barack Obama ketika ia menjadi presiden pada tahun 2014.

Perintah Eksekutif menyebutkan Doge akan beroperasi hingga Juli 2026. Namun, sebelum pergantian tahun tiba, kantor pusatnya sudah ditutup.

Doge ditugaskan untuk memotong anggaran yang dianggap tidak perlu dan menghilangkan pengeluaran yang berlebihan. Saat itu, Trump menunjuk Taipan AS dan CEO Tesla Elon Musk untuk memimpin departemen ini.

Musk memimpin Doge hingga Mei, ketika hubungan dengan Trump memburuk. Saat itu, mereka sedang terlibat perselisihan mengenai RUU yang dianggap berpotensi merugikan industri kendaraan listrik dan energi bersih, yaitu “RUU Besar Cantik”.

Musk menyebut rancangan undang-undang tersebut sebagai “bunuh diri politik bagi Partai Republik.”

Trump membalas kritik dengan mengatakan Musk menerima subsidi paling banyak di dunia.

Trump juga mengatakan bahwa sang taipan telah lama mengetahui bahwa dirinya tidak mendukung kewajiban kepemilikan kendaraan listrik bagi setiap individu.

(ISA/RDS)