Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichiterlambat menghadiri KTT G20 di Afrika Selatan pada 22 November, diduga karena “bingung” tentang apa yang akan dikenakan pada pertemuan tersebut.
Dalam unggahannya di X, Takaichi mengaku kesulitan menentukan pakaian yang akan dikenakannya untuk debutnya di KTT G20. Ia pun mengaku butuh waktu lebih lama dari perkiraan karena ia hanya berkemas sehari sebelum meninggalkan Jepang.
Dia akhirnya memilih blazer abu-abu muda dan memilih pakaian yang sudah dia miliki daripada mengenakan pakaian baru.
Melaporkan dari MainichiPM perempuan pertama Jepang mengatakan dia mungkin “perlu membeli pakaian yang akan membantunya mendapatkan posisi superior dalam perundingan diplomatik”, meskipun hal itu mengharuskan dia bekerja keras.
“Kebingungan” PM Takaichi bermula pada 14 November, setelah Sekretaris Jenderal Partai Sanseito, Hiroshi Ando, mengatakan bahwa Takaichi dan pejabat lainnya harus melakukan diplomasi dengan mengenakan pakaian yang terbuat dari kain Jepang terbaik dan dibuat oleh pengrajin terbaik.
Di dalam
Hal inilah yang membuat Takaichi menghabiskan waktu berjam-jam untuk memilih pakaian yang tepat dan tidak membuatnya “melihat ke bawah”.
Dalam penampilan publiknya, Takaichi kerap memilih warna biru yang disebut-sebut sebagai “kekuatan” proyeknya.
Dalam kesempatan terpisah, Takaichi mengatakan pemilihan warna biru terinspirasi dari kekagumannya terhadap Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher yang terkenal dengan gaun khasnya yang berwarna biru.
(DNA)
