Jakarta, Pahami.id –
Pemimpin Tertinggi Ian Ayatollah Ali KhameneSaya Menekankan bahwa Presiden AS Donald Trump hanya akan puas jika Iran menyerah.
Ini disampaikan oleh Khamenei dalam pidato terakhirnya setelah gencatan senjata antara Iran dan Israel pada hari Kamis (6/26). Namun, Khamenei dengan tegas mengatakan Iran tidak akan berhenti kalah.
“Trump menunjukkan bentuk aslinya, memperjelas bahwa Amerika hanya akan puas ketika Iran menyerah dan mengklaim kalah, dan tidak ada yang lain,” kata Khamenei. Irna.
Pernyataan ini tampaknya menanggapi sikap Trump yang diterbitkan melalui media sosial. Trump menuntut agar Iran ‘menyerah’ kepada Amerika Serikat dan rekan -rekannya di Israel.
Khameini mengatakan Amerika Serikat telah memusuhi Iran sejak Revolusi Islam Iran pada tahun 1979. Tahun itu Khamenei terpilih sebagai pemimpin Iran.
Sejak itu pembatasan telah diberlakukan oleh Amerika dan sekutunya. Alasan Amerika Serikat, Iran adalah negara yang melanggar hak asasi manusia, hak -hak perempuan, dan menghasilkan rudal nuklir.
Meskipun ditekan oleh pembatasan sewenang -wenang, Iran tidak takut. Dengan ketekunan dan kepercayaan diri, Iran bersifat permanen. Bahkan menjadi salah satu kekuatan dunia.
Untuk Khamenei, Trump tidak akan membuat Iran menyerah. Sebaliknya, Amerika harus memiliki harga diri bahwa sikapnya dapat menyebabkan konflik yang lebih besar dalam iklim geopolitik saat ini.
“Tapi dalam pernyataannya, dia [Donald Trump] Mengekspresikan kebenaran, ia menunjukkan sikapnya, “kata Khamenei lagi, mengkonfirmasi wajah asli Trump.
“Presiden sebelumnya tidak mengatakan ini, karena ini tidak dapat diterima dan tidak masuk akal untuk meminta negara untuk menyerah. Mereka membuat banyak alasan, tetapi intinya adalah bahwa Iran menyerah.”
(ABS/BAC)