Berita Trump Akan Bicara ke Presiden Venezuela Maduro, AS ‘Ok’ Serang Meksiko

by
Berita Trump Akan Bicara ke Presiden Venezuela Maduro, AS ‘Ok’ Serang Meksiko


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump Pada Senin (17/11) ia akan berbicara dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro di tengah ketegangan terkait penambahan militer AS.

Dia juga mengatakan dia akan ‘baik-baik saja’ dengan tindakan keras anti-narkotika di Meksiko.


Menurut Trump, Meksiko gagal mengambil tindakan tegas terhadap kartel narkoba.

“Apakah saya akan menyerang Meksiko untuk menghentikan narkoba? Tidak masalah bagi saya, apa pun yang kita lakukan untuk menghentikan narkoba,” kata Trump ketika ditanya apakah dia setuju dengan operasi anti-narkotika AS di Meksiko.

“Saya tidak mengatakan bahwa saya yang melakukannya, namun saya akan bangga, karena kita akan menyelamatkan jutaan nyawa dengan hal ini.”

Sementara itu, ketika ditanya mengenai pembicaraan dengan Maduro, Trump mengatakan akan ada waktu untuk berbicara dan mengatakan Maduro “tidak baik bagi Amerika Serikat.”

“Suatu saat, saya akan berbicara dengannya (Maduro),” kata Trump seperti dikutip di Ruang Oval AFP.

Dalam sesi tanya jawab mengenai penutupan pangkalan militer AS di Venezuela, Trump berkata: “Tidak, saya tidak akan menutupnya, saya tidak akan menutup apa pun.”

“Kita hanya perlu berurusan dengan Venezuela,” kata Trump.

“Mereka mengirim ratusan ribu orang dari penjara ke negara kami,” katanya.

Beberapa jam kemudian, Maduro mengatakan dalam acara televisi mingguannya bahwa dia siap bertemu langsung dengan siapa pun di Amerika Serikat.

Trump juga meminta pasukan AS di kawasan Karibia ditingkatkan untuk kasus perdagangan narkoba di berbagai negara Amerika Latin termasuk Venezuela dan Meksiko.

Kini unit Marinir AS melakukan latihan militer di Trinidad dan Tobago untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan.

Namun pemimpin Trinidad dan Tobago menegaskan negaranya tidak akan membiarkan wilayahnya digunakan untuk menyerang Venezuela.

“AS tidak pernah meminta wilayah kami untuk melakukan serangan terhadap rakyat Venezuela,” kata Perdana Menteri Kamla Persad-Bissessar melalui pesan WhatsApp kepada AFP.

“Trinidad dan Tobago tidak akan berpartisipasi dalam tindakan yang merugikan rakyat Venezuela,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa AS dan Caracas harus menyelesaikan konflik tersebut melalui negosiasi.

Venezuela menuduh Amerika Serikat berusaha menggulingkan pemerintah Caracas dengan menggunakan pasukan, pesawat terbang, kapal perang, dan beberapa jet.

Sejak Agustus, Amerika Serikat mempertahankan kehadiran militer dalam jumlah besar di Karibia, termasuk sekitar enam kapal perang, demi menindak penyelundupan narkoba menuju Amerika.

Sebanyak 83 orang telah tewas sejak September oleh pasukan AS yang menyerang kapal yang dituduh menyelundupkan narkoba di perairan internasional.

Namun, AS belum memberikan bukti adanya serangan terhadap orang-orang di Karibia atau di Pasifik Timur. Namun, sebanyak 20 operasi melibatkan penyelundupan narkoba.

(ISA/BAC)