Berita Total Korban Tewas Kebakaran Apartemen Hong Kong Meningkat Jadi 159

by
Berita Total Korban Tewas Kebakaran Apartemen Hong Kong Meningkat Jadi 159


Jakarta, Pahami.id

Jumlah korban meninggal karena kebakaran terburuk di Hongkong Dalam beberapa dekade, jumlah ini meningkat menjadi 159 orang setelah seluruh blok perumahan yang terkena dampak diperiksa. Polisi menekankan bahwa angka tersebut masih bisa berubah karena petugas menemukan beberapa “yang diduga sisa-sisa manusia” yang masih menunggu tes forensik.

Kebakaran pekan lalu menghancurkan Pengadilan Wang Fuk di Distrik Tai Po, Hong Kong Utara. Peristiwa ini menjadi kebakaran pemukiman paling mematikan di dunia sejak tahun 1980.


Suasana duka terus menyelimuti kawasan tersebut. Ratusan pelayat berbondong-bondong ke taman kecil dekat gedung yang hangus itu, meletakkan bunga dan menyampaikan pesan belasungkawa kepada para korban, mulai dari bayi berusia satu tahun hingga lansia berusia 97 tahun.

“Saya berharap masyarakat bisa datang ke sini untuk menenangkan kesedihannya,” kata salah satu pengunjung, Sarah Lam, dikutip AFP.

Dia mengatakan para korban menderita “banyak ketidakadilan”. “Mudah-mudahan kebenaran cepat terungkap, sehingga mereka tidak meninggalkan dunia dengan luka yang tidak perlu mereka tanggung,” ujarnya.

Sebagian taman dipenuhi origami burung bangau lipat warna-warni, sementara relawan menyediakan kertas dan pulpen bagi warga yang ingin menulis pesan. Forrest Li (26) menggambarkan taman itu sebagai “jembatan”, tempat “komunikasi tanpa kata-kata dan ekspresi kesedihan” bagi mereka yang telah meninggal.

Modifikasi dan jaring pengaman menjadi masalah

Satu-satunya menara yang tidak terkena dampak kebakaran akhirnya dibuka kembali pada hari Rabu, sehingga warga dapat mengambil kebutuhan pokok mereka. Pihak berwenang sebelumnya mengatakan kebakaran di kompleks yang sedang menjalani renovasi besar-besaran itu menyebar karena kelemahan pelindung yang tidak memenuhi standar ketahanan api.

Bahan bangunan seperti perancah bambu, jaring pelindung, dan papan busa menyebabkan api cepat menyebar ke permukaan bangunan.

Menanggapi temuan ini, Menteri Pembangunan Hong Kong Bernadette Linn memerintahkan semua bangunan yang sedang diperbaiki untuk melepas pelindung pada hari Sabtu ini.

Polisi juga menangkap 15 orang, termasuk pimpinan perusahaan konstruksi, atas tuduhan pembunuhan. Enam orang lainnya ditangkap atas dugaan kerusakan sistem alarm kebakaran yang tidak berfungsi saat kejadian.

Selain curahan duka, tragedi tersebut juga memicu tuntutan besar akan akuntabilitas dan reformasi sistem keselamatan gedung. Pemimpin Hong Kong John Lee memperingatkan adanya tindakan kriminal yang “memanfaatkan tragedi” untuk kepentingan tertentu.

Badan keamanan negara Beijing di Hong Kong juga mengecam apa yang mereka sebut sebagai “kekuatan luar yang bermusuhan” yang mencoba mengeksploitasi insiden tersebut untuk menimbulkan kekacauan.

“Semua tindakan yang berdampak pada Hong Kong akan dicatat dan dilakukan seumur hidup,” tulis Kantor Pengawas Keuangan Keamanan Nasional dalam pernyataan resminya.

Media lokal melaporkan tiga orang, termasuk mahasiswa berusia 24 tahun Miles Kwan dan mantan anggota dewan distrik Kenneth Cheung, ditangkap atas tuduhan penghasutan sebelum terlihat meninggalkan kantor polisi.

Di kampus Universitas Baptis Hong Kong, papan pengumuman yang dijalankan oleh serikat mahasiswa yang dijuluki “Tembok Demokrasi” ditutupi dengan barikade tinggi pada hari Rabu.

Sebuah pesan yang masih terlihat dari balik pembatas berbunyi, “Kami adalah warga negara Hong Kong. Mendorong pemerintah untuk menanggapi tuntutan masyarakat akan keadilan.”

(sels/sel)