Jakarta, Pahami.id —
Iran meluncurkan rudal balistik dan drone baru (drone) serangan satu arah terbaru terhadap parade militer Sabtu (21/9), di tengah meningkatnya ketegangan regional.
Iran sendiri saat ini dituduh oleh pemerintah Barat memasok drone dan rudal ke Rusia untuk melawan Ukraina. Tuduhan ini berulang kali dibantah oleh pemerintah Iran.
Rudal berbahan bakar padat itu dirancang dan diproduksi oleh divisi kedirgantaraan Garda Revolusi Iran dan memiliki jangkauan operasional 1.000 kilometer (lebih dari 600 mil), kata kantor berita IRNA.
Drone Shahed-136B adalah versi lanjutan dari Shahed-136, dengan fitur-fitur baru dan jangkauan operasional lebih dari 4.000 kilometer (2.500 mil), tambahnya.
Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian menghadiri parade tahunan di Teheran, yang diadakan untuk memperingati perang melawan Irak tahun 1980-88.
“Saat ini, kemampuan pertahanan dan pencegahan kami telah berkembang sedemikian rupa sehingga kami tidak berpikir untuk menyerang Iran yang kami cintai,” katanya.
“Dengan persatuan dan solidaritas di antara negara-negara Muslim… kita dapat menggantikannya dengan Israel yang haus darah dan melakukan genosida, yang tidak menunjukkan belas kasihan kepada siapa pun, perempuan atau anak-anak, tua atau muda,” kata Pezeshkian.
Timur Tengah dilanda kekacauan sejak awal Oktober 2023 yang ditandai dengan 41 ribu warga Palestina tewas akibat serangan Israel.
Ketegangan meningkat dalam beberapa hari terakhir karena fokus Israel bergeser ke utara ke perbatasan Lebanon tempat pasukannya memerangi kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran.
Serangan udara Israel terhadap kubu Hizbullah di Beirut menewaskan 16 anggota Pasukan Radwan pada hari Jumat, kata sumber yang dekat dengan kelompok tersebut. Lalu, terjadi serangan sabotase mematikan terhadap alat komunikasi pager yang digunakan kelompok Hizbullah.
Inggris, Perancis, Jerman dan Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap Iran awal bulan ini, menuduh Iran menyediakan rudal balistik untuk upaya perang Rusia di Ukraina.
(AFP/vws)
