Jakarta, Pahami.id —
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengatakan konflik di Timur Tengah lebih rumit dibandingkan perang Rusia vs Ukrainatetapi juga lebih mudah untuk dipecahkan.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah tersebut WAKTUTrump mengatakan permasalahan Timur Tengah begitu kompleks karena konflik terus meletus di berbagai kawasan.
Saya pikir masalah Timur Tengah akan terselesaikan. Ini lebih rumit dibandingkan masalah Rusia-Ukraina, tapi saya pikir ini lebih mudah untuk diatasi,” kata Trump kepada majalah tersebut. WAKTU yang diterbitkan Kamis (12/12).
Trump mengatakan konflik Timur Tengah, meski rumit, dapat diselesaikan dengan cepat pada masa pemerintahannya.
Ketika ditanya apakah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memberinya jaminan bahwa ia akan mengakhiri perangnya di Gaza, Trump menampiknya. Dia menolak membahasnya, tapi dia yakin Netanyahu tahu apa yang dia inginkan.
“Saya rasa dia tahu saya ingin perang ini berakhir. Saya ingin semuanya berakhir,” kata Trump seperti dikutip Agensi Anadolu.
Konflik antara Israel dan Palestina belakangan ini meluas hingga ke Lebanon dan Suriah. Agresi Israel telah menyebar ke Lebanon dalam beberapa bulan terakhir dan kini mulai menyebar ke Suriah.
Pada Minggu (8/12), rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad jatuh setelah pasukan milisi merebut ibu kota Damaskus. Para ahli mengatakan jatuhnya pemerintahan Al Assad terkait dengan lemahnya dukungan yang diterimanya dari Iran, milisi Hizbullah Lebanon, dan Rusia.
Iran dan Hizbullah semakin melemah pasca diserang Israel. Rusia juga tidak berdaya karena serangan Ukraina yang kini mulai aktif menggunakan senjata canggih Barat.
Di tengah situasi rentan di Suriah, Israel menyerang perbatasan. Pasukan militer kini telah merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan, sebuah wilayah yang telah dibatasi oleh Suriah dan Israel.
Terkait situasi pelik ini, Trump menolak berkomentar lebih jauh mengenai perkembangan yang terjadi di Timur Tengah.
Dia hanya bersikeras bahwa dia mendukung solusi apa pun yang bisa diambil.
“Saya mendukung solusi apa pun yang bisa kita ambil untuk mencapai perdamaian. Ada ide-ide lain selain solusi dua negara, tapi saya mendukung apa pun, apa pun yang diperlukan untuk mendapatkan bukan hanya perdamaian, tapi perdamaian abadi,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah dia mempercayai Netanyahu, Trump menolak. Dia menekankan bahwa dia “tidak mempercayai siapa pun.”
Invasi Israel ke Jalur Gaza sejauh ini telah menewaskan 44.835 warga Palestina. Mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak.
Rakyat Palestina saat ini menderita krisis kemanusiaan yang serius karena mereka tidak menerima bantuan pangan, air bersih, atau akses terhadap layanan kesehatan pasca blokade Israel.
(blq/baca)