Makassar, Pahami.id –
Tiga Polsek Tiworo Tengah, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, diduga menjadi korban penganiayaan yang dipegang oleh beberapa warga sipil dan dua anggota malam Takini.
“Ya, 9 yang diduga warga telah diperiksa, untuk 2 anggota TNI, Serda dan dari Palu Korem dan Pratu dari Kodim Cend, telah ditangani dari Pom,” kata Kepala Public Relations Public Public Baharuddin.
Baharuddin menjelaskan bahwa tiga petugas Polisi Pusat Tiworo adalah korban mangsa, yaitu, Bripda H, Rumah Sakit Brigadir dan Bripda AMP, yang mulai aman pada malam Takinabar pada hari Minggu (3/30) sekitar 23.30 Wita.
“Bripda H adalah mangsa ketika mencoba mengamankan orang -orang yang menggunakan Brong Muffler di depan kantor polisi. Tiba -tiba dua anggota TNI didakwa menyerang Bripda H,” katanya.
Rumah sakit Brigadir mencoba putus ketika Bripda H dipukuli, tetapi rumah sakit itu diduga dipukuli oleh Pratu R. Sementara itu, Bripda AMP dipukuli pada monumen Rambutan sampai berdarah di wajahnya.
“Amp Bripda telah dalam perjalanan ke rumahnya, tetapi kembali ke kantor polisi setelah menerima informasi, tetapi, dalam perjalanan untuk melewati pelaku Serda dan dan menabrak kepala Bripda amp,” katanya.
Selanjutnya, amp Baharuddin Bripda dibawa ke monumen Rambutan, kemudian amp dilecehkan sampai ia mengalami cedera yang robek di bibir bawah.
Dikatakan bahwa pelaku Serda memukul kepala Bripda Amp dan menjawab dengan menampar bagian belakang pelaku. Bibir, “jelasnya.
Akibatnya, Baharuddin mengatakan korban terluka dan menjalani perawatan di Pusat Kesehatan Kepulauan Tiworo (Tikep).
“Keterlibatan TNI dalam insiden ini telah ditangani oleh POM,” katanya.
Sementara itu, Danrem 143 Haluoleo, Brigadir Jenderal R Rahyu Sugiartto telah dikonfirmasi sehubungan dengan insiden itu, belum membuat pernyataan resminya.
(Ugo/mir/ugo)