Berita Tiga Kasus Korupsi yang Jerat Wali Kota Semarang Mba Ita dan Suami

by

Jakarta, Pahami.id

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan tiga kasus yang dikatakan korupsi yang terjadi Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu Alias ​​Ita dan suaminya yang merupakan ketua Komisi Wilayah Jawa Tengah Alwin Basri.

Ita dan Alwin telah ditahan selama 20 hari pertama hingga 10 Maret 2025.

“Sejak saat HGR menjabat sebagai walikota Semarang, HGR dan AB telah menerima sedikit uang dari pembayaran untuk kursi Meja Fabrikasi Dasar di Kantor Pendidikan Kota Semarang, TA 2023, Penandatanganan Proyek Langsung di TA 2023 Distrik dan Permintaan untuk TA 2023 Permintaan untuk Uang untuk Kota Bapenda Kota Semarang, “Wakil Ketua KPK Ibn Basuki Widodo mengatakan pada konferensi pers di gedung merah dan putih, Jakarta pada hari Rabu (19/2) sore.


Kronologi berikut untuk masing -masing peristiwa kriminal ini:

Prosedur Meja Fabrikasi Sekolah Dasar di Kantor Pendidikan Kota Semarang, TA 2023

Pada akhir November 2022 setelah ditunjuk sebagai walikota Semarang, Ita dan Alwin mengumpulkan Sekretaris Regional, semua markas, Asisten 1, Asisten 3, Asisten 3, Kepala BPKAD, Kepala Bappeda, Kepala Bappeda dan semua staf ahli Walikota di rumah pribadinya.

Pada saat itu, Ita mengatakan kepada kepala OPD untuk mengikuti dan mendukung perintahnya dan Alwin.

Kemudian pada 17 Desember 2022, Alwin memperkenalkan Mohammad Ahsan (Sekretaris Kantor Pendidikan) kepada RUD (Direktur PT Sari Perkasa) dan memerintahkan MF untuk menunjuk perusahaan untuk menjadi pengadaan pengadaan Procal untuk diperkirakan dalam APBD-P TA 2023.

“Pada Juni 2023, HGR memerintahkan setiap OPD untuk menyisihkan 10 persen dari anggaran yang akan digunakan dalam APBD-P, dan HGR meminta Departemen Pendidikan untuk mengurangi pekerjaan fisik,” kata IBN.

Divisi Perencanaan Kantor Pendidikan dikatakan tidak pernah mengajukan proposal atau rencana untuk implementasi Kursi Meja Fabrikasi Dasar dalam diskusi proposal APBD-P, terutama karena akuisisi sebelumnya atas meja, kursi dan kursi dan kursi dan kursi dan kursi dan kursi dan kursi dan kursi dan kursi dan kursi dan kursi dan kursi dan kursi dan kursi dan kursi kayu di APBD.

Pada bulan Juli 2023, Alwin memerintahkan Bambang Pramusinto (Kepala Kantor Pendidikan) untuk memasuki proposal anggaran pengadaan senilai RP20 miliar ke APBD-P, dan menunjuk RUD sebagai pemenang kursi fabrikasi sekolah dasar.

Selain itu, Alwin mengarahkan Kapendi untuk mempertahankan teknis yang relevan dengan penunjukan Pt Deka Sari Perkasa. Atas pesanan, Kapendi kemudian memerintahkan MF untuk menunjuk PT di Perkasa. Permintaan Alwin juga dilaporkan ke ITA yang kemudian diminta untuk dibahas di TAPD.

Mengenai perintah Alwin, MA memproses penyediaan anggaran pengadaan untuk jadwal kursi RP20 miliar pada 2023 APBD-P TA 2023 dan MF menjalankan pengaturan untuk memenangkan PT DEKA Sari Perkasa dengan mengatur spesifikasi sesuai dengan spesifikasi perusahaan.

IBN mengatakan bahwa tindakan Ita dan Alwin melanggar peringatan 16 tahun 2018 tentang akuisisi barang/jasa pemerintah.

Pada Oktober 2023, ITA bersama dengan Semprial City Hawaly mengkonfirmasi peraturan regional (PERDA) nomor 6 tahun 2023 dan walikota nomor 24 tahun 2023 di APBD-P TA 2023 Pemerintah Kota Semarang, di mana dalam peraturan regional telah memasuki anggaran untuk Mengambil kursi kursi untuk sekolah dasar senilai Rp19,2 miliar di kantor pendidikan yang pada awalnya adalah APBD 2023 murni, anggarannya hanya Rp900 juta.

Pada tanggal 1 November 2023, MF sebagai PPTK yang ditunjuk oleh Pt Deka Perkasa menjadi penyedia kursi sekolah dasar dengan nomor pesanan meja: b/3982/027/xi/2023 senilai Rp10.769.106.000 dan nomor ketua: b/3983/027/ XI/2023 bernilai RP7.656.240.000 menurut instruksi Alwin sebelumnya.

“Dengan keterlibatan AB membantu RUD mendapatkan proyek, RUD telah memberikan Rp1.750.000.000 atau 10 persen untuk AB,” kata IBN.

Baca halaman berikutnya ….