Berita Terungkap Penyebab Kecelakaan Kereta Gantung di Portugal

by
Berita Terungkap Penyebab Kecelakaan Kereta Gantung di Portugal


Jakarta, Pahami.id

Kabel di dalam PortugalGloria, menderita kecelakaan minggu lalu untuk membunuh 16 orang. Pihak berwenang kemudian mengeluarkan penemuan dari investigasi awal.

Kantor Investigasi Portugis dan Kereta (GPIAAF) mengeluarkan penemuan pendahuluan pada hari Sabtu (6/9). Menurut laporan, insiden itu terjadi karena kabel yang menghubungkan kedua mobil itu “dipotong” sebelum kecelakaan.


Namun, menurut mereka kondisi kabel yang terhubung dan rusak adalah “tidak terlihat.” Situasi ini, membuat kereta di ujung jalan meningkatkan kecepatan saat tergelincir dan tergelincir.

“Tabrakan pertama terjadi dengan kecepatan sekitar 60 km/jam, semua peristiwa ini terjadi dalam waktu kurang dari 50 detik,” kata laporan GPiaaf seperti dikutip seperti itu CNN.

Mobil gantung menggunakan sistem katrol seimbang sehingga ketika satu kereta gantung turun, mobil lain bisa naik.

Kedua -Dua mobil Glória baru berkeliaran sekitar enam meter ketika “tiba -tiba -loss keseimbangan yang disediakan dengan menghubungkan kabel.”

Penemuan kabel yang ditemukan hanya terlihat dari mobil atas yang memulai perjalanan ke puncak Calcada da Gloria. Foto dalam laporan menunjukkan kabel besar mengelupas di tanah.

Ketika kabel pecah, laporan menyatakan bahwa penerjemah rem kabin atas segera mengaktifkan rem pneumatik dan rem untuk menghentikan gerakan. Namun, tindakan ini tidak berhasil.

“Dan kabin terus turun ke lereng,” kata mereka.

Dalam konfigurasi saat ini, rem udara dan rem manual tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk menghentikan kabin yang bergerak tanpa keseimbangan massa kosong yang dilakukan bersama dengan kabel penghubung.

Dalam laporan tersebut, GPiaaf menekankan bahwa penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan penyebab kecelakaan secara komprehensif. Sejauh ini, mereka belum dapat menarik kesimpulan dari investigasi awal.

Kereta gantung Portugis mengalami kecelakaan pada 3 September. Korban tewas termasuk Portugis dan orang asing seperti Inggris dan Korea Selatan.

Menanggapi insiden itu, pemerintah mengumumkan 4 September sebagai hari berkabung nasional.

(Isa/DNA)