Surabaya, Pahami.id –
Polisi mengungkapkan fakta di balik kasus ini Mutilasi itu mengerikan Mojokerto. Tersangka umum (24) tampaknya telah bekerja sebagai rumah pembantaian, sebelum membunuh tas pacarnya (25) dan menghancurkan tubuh korban hingga ratusan keping.
Kepala Komisaris Senior Polisi Mojokerto Ihram Kustrato mengatakan keterampilan pemain dalam memotong tubuh korban tidak dapat dipisahkan dari pengalamannya sebagai pembantaian hewan. Ini membuat proses mutilasi berjalan hingga ratusan keping.
“Dia telah bekerja sebagai rumah pembantaian pada saat kegiatan,” kata Ihram kepada konferensi pers pada hari Senin (8/9).
Menurut polisi, pelaku memotong tubuh korban dengan beberapa alat, seperti pisau dapur, pisau besar, dan palu. Faktanya, tulang korban dipecah menjadi bagian -bagian kecil untuk mencapai ratusan keping.
“Potongan -potongan tubuh manusia diperlakukan seperti hewan yang akan digunakan makanan. Diperlakukan benar -benar -untuk menjadi potongan -potongan kecil,” katanya.
“Kataku, tulang dipotong ratusan,” katanya.
Sementara itu, saya diakui bahwa tindakan itu dipicu oleh pertengkaran yang parah dengan biaya biaya di lidah, Surabaya, 31 Agustus 2025. Pertengkaran itu dipicu oleh masalah ekonomi dan hubungan pernikahan empat tahun.
“Emosi saya memuncak,” kataku.
Setelah membunuh korban dengan menusuk pisau di leher, pelaku menghancurkan tubuh di kamar mandi. Beberapa bagian tubuh disimpan di pondok, sementara beberapa dilemparkan ke jalan setapak.
Sebagai hasil dari tindakannya, pelaku didakwa berdasarkan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan yang direncanakan oleh ancaman kematian atau seumur hidup.
(FRD/ISN)