Jakarta, Pahami.id –
Sejumlah media asing menyoroti kabinet atau pembentukan kabinet termasuk Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto Hari ini, Senin (8/9).
Media Malaysia, BintangDiterbitkan laporan berjudul Indonesia Pulbaya Pulbaya Yudhi Sadewa menjadi Menteri Keuangan yang baru setelah Sri Mulyani dibebaskan.
Dalam paragraf pertama, bintang itu menulis posisi Sri Mulyani digantikan oleh Economist Purtat.
Pubaya sebelumnya telah menjadi ketua Dewan Komisaris LPS sejak 3 September 2020
Selain itu, Purbaya telah menjabat sebagai staf khusus untuk Menteri Urusan Ekonomi untuk Urusan Maritim, Koordinator Kementerian Urusan Maritim (Juli 2016 -Mei 2018), Staf Khusus untuk Menteri Ekonomi Politik, Koordinator Hukum dan Keamanan, Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan (November 2015).
Purbaya juga menjabat sebagai kepala eksekutif perusahaan broker negara dan sekuritas.
Bintang itu mengatakan bahwa Sri Mulyani adalah salah satu menteri keuangan terpanjang di Indonesia dan telah bekerja di bawah tiga presiden. Dia menerima banyak pujian karena mereformasi sistem pajak dan memainkan peran utama dalam mengendalikan ekonomi Indonesia di tengah krisis, terutama selama pandemi Covid-19.
Singapore Media, Channel NewsAsia, telah merilis berita yang sama. Mereka juga menambah komentar ekonom untuk menganalisis bagaimana Indonesia di masa depan tanpa Sri Mulyani.
“Kepergian Sri Mulyani, meskipun tidak terduga setelah kerusuhan baru, menandai akhir dari era kredibilitas fiskal,” kata manajer Dana Modal Modal Mohit Mirpuri Bagus.
Dia kemudian berkata, “Dia meninggalkan fondasi yang kuat dan dengan kandidat yang berpengalaman di garis depan, saya berharap Indonesia dapat segera bangkit.”
Media Singapura berfokus pada masalah ekonomi, Waktu kerjaIni juga mengkhotbahkan reputasi kabinet ini.
The Business Times mengeluarkan laporan dengan judul “Indonesia Terkejut Pasar setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani dibebaskan.”
Media juga melaporkan bahwa pengumuman perombakan kabinet datang setelah gelombang protes yang terjadi minggu lalu. Di tengah protes, ada beberapa pelumas yang tidak mengidentifikasi penduduk setempat dan bukan bagian dari massa tindakan untuk rumah Sri Mulyani yang biasa.
(Yesus/BAC)
