Jakarta, Pahami.id —
Setidaknya empat orang tewas dan 14 lainnya luka-luka dalam serangan tersebut teroris di kantor pusat perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Turkish Aerospace Industries (TAI) di Ankara, Turkipada Rabu (23/10).
Dilaporkan AFPPresiden Recep Tayyip Erdogan, yang mengadakan pembicaraan di Rusia dengan Vladimir Putin, membenarkan jumlah korban tewas tersebut, dan mengutuk apa yang disebutnya sebagai “serangan teroris yang keji”.
Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya mengatakan tiga orang yang terluka berada dalam kondisi kritis dan dua penyerang “seorang wanita dan seorang pria, telah dilumpuhkan”.
Saat ini, penyelidikan untuk mengidentifikasi identitas penyerang masih berlangsung. Namun, pihak berwenang tidak mengatakan apakah ada penyerang lain secara keseluruhan.
Rekaman siaran media lokal menunjukkan gumpalan asap dan api besar berkobar di lokasi pabrik pesawat militer, di Kahramankazan, sebuah kota kecil sekitar 40 kilometer (25 mil) utara Ankara.
Media yang menyiarkan cuplikan langsung dari lokasi kejadian terpaksa menghentikan siarannya setelah pengawas media Türkiye memerintahkan penghentian gambar dari lokasi kejadian.
Sebuah laporan TV Haberturk yang dilaporkan oleh AFP mengatakan ada “situasi penyanderaan” yang sedang berlangsung tanpa memberikan rincian lebih lanjut, sementara lembaga penyiaran swasta NTV berbicara tentang tembakan setelah ledakan, yang terjadi sekitar pukul 16:00 (1300 GMT).
Belum ada klaim mengenai serangan tersebut namun Menteri Kehakiman mengatakan penyelidikan telah dibuka.
NTV berbicara tentang serangan bunuh diri tersebut, mengatakan “sekelompok teroris” telah menyerbu markas besar TAI dan salah satu dari mereka meledakkan dirinya.
Gambar yang ditunjukkan oleh Haberturk menunjukkan salah satu penyerang adalah seorang wanita, sementara surat kabar Sabah menerbitkan gambar CCTV dari kamera di pintu masuk gedung yang menunjukkan seorang pria muda berpakaian hitam dengan kumis membawa ransel dan sesuatu yang tampak seperti senapan serbu.
Insiden itu terjadi ketika Erdogan bertemu Vladimir Putin di KTT BRICS di Kazan, dan pemimpin Rusia tersebut menyampaikan belasungkawa atas serangan tersebut.
“Saya ingin menyampaikan belasungkawa saya mengenai serangan teroris tersebut,” kata Putin kepada Erdogan di awal pertemuan mereka.
Ketua NATO Mark Rutte juga menawarkan dukungan aliansi kepada negara anggota Turki melalui panggilan telepon dengan Erdogan setelah serangan itu.
“Saya baru saja berbicara dengan (Presiden) Erdogan tentang serangan teroris di Ankara. Pesan saya jelas: NATO mendukung Türkiye,” tulis Rutte di akun X miliknya.
Menteri Transportasi Abdulkadir Uraloglu dan pemimpin oposisi Ozgur Ozel, yang memimpin CHP, juga mengutuk serangan tersebut.
“Saya mengutuk serangan teroris terhadap fasilitas TAI di Kahramankazan… Saya mengutuk terorisme, tidak peduli siapa atau dari mana asalnya,” tulis Ozel di X.
Serangan terakhir di Türkiye terjadi pada bulan Januari ketika seorang pria ditembak mati oleh dua pria bersenjata yang melepaskan tembakan di dalam sebuah gereja Katolik di Istanbul. Serangan itu diklaim dilakukan oleh para jihadis kelompok Negara Islam (ISIS).
Pada Oktober 2023, dua petugas polisi terluka dalam serangan di sebuah distrik pemerintahan di Ankara.
Polisi menembak mati seorang penyerang sementara seorang lainnya tewas dalam serangan bom bunuh diri di luar Kementerian Dalam Negeri.
Serangan tersebut diklaim oleh PKK (Partai Pekerja Kurdistan) yang melancarkan pemberontakan terhadap negara Turki sejak tahun 1984 dalam konflik yang telah memakan korban puluhan ribu jiwa.
(afp/sfr)