Jakarta, Pahami.id –
Presiden Rusia Vladimir Putin Melakukan komunikasi telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald TrumpSabtu (6/14). Pada kesempatan itu, Putin mengutuk serangan Israel terhadap Iran.
Keduanya berbicara selama 50 menit melalui telepon. Putin mengutuk operasi militer Israel terhadap Iran dan menyatakan keprihatinan atas risiko peningkatan di Timur Tengah.
“Vladimir Putin mengutuk operasi militer Israel terhadap Iran dan menyatakan keprihatinan serius tentang kemungkinan peningkatan konflik, yang akan memiliki konsekuensi yang tidak terduga untuk situasi di Timur Tengah secara keseluruhan,” Asisten Kremlin Yuri Ushakov meluncurkan Reuters pada hari Sabtu (6/14).
Trump, menurut Ushakov, menggambarkan peristiwa di Timur Tengah sangat mengkhawatirkan.
Namun, kedua pemimpin itu mengatakan mereka tidak menyingkirkan kemungkinan untuk kembali ke negosiasi tentang program nuklir Iran.
Pada kesempatan itu, Putin dan Trump juga membahas gencatan senjata dengan Ukraina. Kepada Trump, Putin mengatakan Rusia siap untuk terus berbicara dengan Ukraina setelah 22 Juni.
Putin juga berharap untuk ulang tahun ke -79 ke Trump, yang berulang tahun pada hari Sabtu (6/14).
Sebelumnya, Israel menyerang Iran pada hari Jumat (6/13). Serangan itu menargetkan fasilitas militer, perwira militer, fasilitas nuklir, dan ilmuwan nuklir Iran.
Sekitar 80 orang dilaporkan tewas, sementara ratusan lainnya terluka.
Iran menyebut serangan Israel sebagai bentuk ‘Deklarasi Perang’. Iran juga meluncurkan penangkapan.
Serangan pada beberapa poin menewaskan tiga orang Israel dan lusinan lainnya terluka.
Tentara Iran mengkonfirmasi bahwa serangan Teheran terhadap Israel akan terus dilakukan sampai waktunya tidak dapat ditentukan.
(DMI/DMI)
