Berita Tarif Resiprokal AS Momentum Perkuat Ekonomi Nasional

by


Jakarta, Pahami.id

Institut Ketahanan Nasional (Lemannas) Mengevaluasi kebijakan tarif timbal balik yang didorong oleh Presiden AS Donald Trump harus digunakan sebagai momentum strategis untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia.

“Ini adalah momentum bagi kita. Kebijakan dunia yang tidak lagi memprioritaskan perdagangan bebas harus ditangani dengan memperkuat ekonomi negara,” kata Gubernur Lemannas Ace Hasan Syadzily dalam sebuah pernyataan tertulis yang disebutkan pada hari Minggu (27/4).

Pernyataan itu sebelumnya disajikan oleh ACE di acara ‘East Java Retreat’ di Kota Batu, Jawa Timur pada hari Sabtu (4/26).


Dia mengatakan kebijakan perlindungan ekonomi AS, yang dikenal sebagai tingkat timbal balik di bawah Trump 2.0, memiliki dampak luas pada ketidakstabilan perdagangan internasional.

Gangguan rantai pasokan global, memperlambat pertumbuhan ekonomi, sehingga fluktuasi pasar keuangan adalah dampak nyata.

Wakil Ketua Golkar DPP mengatakan orang Indonesia harus mempercepat langkah -langkah untuk membangun kemerdekaan di sektor penting di tengah perubahan dalam lanskap geopolitik dan geo -ekonomi.

Ace menekankan bahwa daya tahan ekonomi adalah pilar utama ketahanan nasional. Dengan memperkuat sektor energi, makanan, industri dan teknologi, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada pasar global yang terpapar.

Dalam hal ini, ia menguraikan sumber daya alam, memperkuat industri dalam negeri, pengembangan ekonomi kreatif, dan transformasi digital untuk meningkatkan nilai di negara ini.

“Ketahanan ekonomi harus dibangun dari dalam. Kita harus mengelola kekayaan alami kita sendiri, memperkuat keamanan makanan dan energi, dan memastikan ketersediaan pekerjaan yang berkualitas untuk generasi mendatang,” katanya.

ACE juga menekankan pentingnya memperkuat investasi dalam kualitas sumber daya manusia, inovasi teknologi dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Dalam konteks regional, ACE yang disebut Provinsi Jawa Timur adalah salah satu pilar utama dalam mendukung keamanan nasional. Berdasarkan Indeks Ketahanan Nasional 2024, Java Timur melakukan kinerja yang sangat sulit di bidang demografis, ekonomi dan politik.

Tetapi dia mengingatkan bahwa Jawa Timur masih perlu menyadari tantangan gangguan global, perubahan dalam pola perdagangan dunia, ketidakpastian bisnis, krisis sosial -budaya karena transformasi digital.

“Jawa Timur memiliki potensi besar untuk menjadi sepeda motor yang mendorong kemerdekaan negara itu, terutama dengan kekuatan sumber daya manusia, pertanian, industri, dan kreatif,” kata Ace.

Dia juga memperingatkan bahwa pembangunan ekonomi berkelanjutan di Jawa Timur membutuhkan penguatan iklim investasi dan produktivitas ekonomi.

“Oleh karena itu, pemerintah wilayah Jawa Timur harus terus memperkuat iklim ekonomi yang sehat agar produktivitas tumbuh,” katanya.

Pada awal April, Trump mengumumkan kebijakan tarif timbal balik yang mengejutkan di dunia.

Tarif timbal balik yang ditetapkan oleh Trump mengacu pada kebijakan perdagangan di mana AS berlaku untuk bea masuk atau impor yang serupa pada negara -negara yang mengenakan tarif pada ekspor AS.

(RDS/FEA)