Berita Tak Bisa Andalkan AS, Prancis Mau Mobilisasi Warga Lawan Ancaman Rusia

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Perancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa dia tidak akan lagi melamar dinas militer, tetapi ingin memindahkan masyarakat dalam ancaman ancaman invasi Rusia.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar regional yang direkam pada hari Jumat dan diterbitkan pada hari Sabtu, Macron mengatakan bahwa aplikasi untuk dinas militer yang tidak realistis “.


Macron juga mengatakan bahwa ia akan membuat pengumuman tentang rencana mengemudi masyarakat dalam beberapa minggu mendatang.

“Kami akan menemukan cara untuk memindahkan publik,” kata Macron kepada Regional Media pada hari Sabtu (3/15).

Dia menambahkan bahwa dia ingin memperkuat “pengemudi komunitas dalam krisis.”

Beberapa negara Eropa, termasuk Prancis, sedang mempertimbangkan untuk memulihkan dinas militer untuk memperkuat pertahanan mereka di tengah -tengah ancaman invasi Rusia yang meluas.

Kekhawatiran ini terjadi setelah Eropa merasa bahwa ia tidak bisa lagi mengandalkan koalisi keamanan dengan Amerika Serikat, mengikuti Presiden Donald Trump, yang semakin terlihat di Rusia.

Kekhawatiran Eropa NATO juga meningkat setelah Trump menyatakan bahwa Eropa harus mempertahankan keselamatannya sendiri.

Dikutip AfpSebuah survei baru menunjukkan bahwa 61 persen orang Prancis mendukung penggunaan kembali bentuk -bentuk tertentu dari dinas militer.

Selama kampanye presiden 2017, Macron berjanji untuk memperkenalkan dinas militer selama sebulan, tetapi gagasan itu menerima tanggapan keren dari militer.

Macron saat ini sedang mencari cara untuk mendorong generasi Prancis yang lebih muda untuk siap melayani.

Pada bulan Januari, ia meminta pemerintah dan tentara untuk melamar sampai Mei tentang cara merekrut lebih banyak sukarelawan muda untuk “mendukung angkatan bersenjata” jika diperlukan.

Mantan Perdana Menteri Edouard Philippe, dalam sebuah wawancara dengan Le Figaro, mengusulkan pembentukan “dinas militer sukarela” yang memungkinkan setidaknya 50.000 pria dan wanita dilatih setiap tahun.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Sebastien Lecornu mengusulkan penguatan tim cadangan untuk mencapai 100.000 staf.

(Tim/RDS)