Berita Taiwan Marah usai Dikepung 25 Jet Tempur dan 25 Kapal AL China

by


Jakarta, Pahami.id

Taiwan mengutuk keras latihan militer Cina yang digelar di sekitar wilayah mereka pada Senin (14/10).

Taipei menganggap latihan yang dilakukan Tiongkok yang melibatkan kapal perang dan jet tempur sebagai “provokasi yang tidak beralasan”.


Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Taiwan (Kemhan) menegaskan mengecam keras latihan militer provokatif yang dilakukan China.

Kementerian Pertahanan Taiwan juga mengatakan saat ini pihaknya telah mengerahkan pasukan sebagai tindakan pencegahan.

Secara terpisah, kantor kepresidenan Taiwan juga meminta Tiongkok menghentikan latihan militer. Taiwan meminta Tiongkok untuk menghentikan provokasi militer yang merusak perdamaian dan stabilitas regional, serta mengancam demokrasi dan kebebasan Taiwan.

Taiwan juga menyatakan bahwa saat ini Presiden Lai Ching-te telah mengadakan pertemuan keamanan nasional untuk membahas tanggapan terhadap latihan tersebut.

“Dalam menghadapi ancaman eksternal, saya ingin meyakinkan teman-teman saya bahwa pemerintah akan terus menegakkan sistem konstitusional yang demokratis dan independen, melindungi Taiwan yang demokratis, dan menjaga keamanan nasional,” kata Lai dalam postingan di Facebook, seperti dikutip CNN.

China menggelar latihan militer pada Senin (14/10) dengan mengerahkan pesawat dan kapal di sekitar Taiwan.

Dalam pernyataannya, pemerintah Beijing mengatakan latihan itu bertujuan untuk memberikan peringatan keras terhadap tindakan separatis yang dilakukan militer “Kemerdekaan Taiwan”.

“Latihan yang diberi nama Joint Sword-2024B ini menguji kemampuan operasional gabungan komando tersebut,” kata juru bicara Komando Teater Timur militer Tiongkok, Li Xi, dikutip AFP.

Menurut keterangan Li, latihan tersebut digelar di utara, selatan, dan timur Pulau Taiwan.

Latihan tersebut mengklaim fokus pada “patroli kesiapan tempur udara maritim, blokade di pelabuhan dan area utama.”

Latihan tersebut digelar beberapa hari setelah Presiden Lai memberikan pidato pada Hari Nasional Taiwan pada Kamis (10/10). Lai mengatakan pada saat itu bahwa Taiwan “tidak berada di bawah” Tiongkok dan Beijing tidak berhak mewakili Taiwan.

(blq/dna)