Jakarta, Pahami.id —
Warga di Kecamatan PaserKalimantan Timur (Kaltim) dihebohkan dengan aksi kekerasan dalam rumah tangga (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) yang berakhir dengan kematian.
Pelakunya adalah seorang suami yang membunuh istrinya sendiri. Tak hanya dibunuh, jenazah korban pun dipotong-potong dan diperlihatkan ke tetangga.
“Setelah korban meninggal, ia mengambil bagian tubuhnya untuk ditunjukkan kepada tetangga,” kata Kasat Reskrim Polsek Paser Iptu Helmi S Saputro seperti dikutip dari detikSulselJumat (18/10).
Kasus suami bunuh istri terjadi dalam kisruh perusahaan di Desa Belimbing, Kecamatan Long Ikis, Paser, Minggu (13/10). Pelakunya seorang laki-laki berinisial AR (29), sedangkan korbannya seorang perempuan berinisial FI (22).
Menurut Helmi, pelaku membawa bagian tubuh korban ke depan mess hingga dilihat tetangga. Selanjutnya pelaku masuk ke dalam kekacauan.
“Tidak lama kemudian saya pingsan. Saat itulah akhirnya warga melaporkan ke polisi setempat. Akhirnya kami bergerak ke lokasi kejadian dan menyelamatkan pelaku yang tidak sadarkan diri,” kata Helmi.
Dari pemeriksaan polisi diketahui pelaku dan korban awalnya terlibat adu mulut pada pukul 19.00 WITA hingga pukul 22.00 WITA. Menurut Helmi, perkelahian tersebut terkait permasalahan rumah tangga seperti permasalahan ekonomi dan rasa cemburu pelaku terhadap korban.
Suami marah-marah pada pukul 22.00 WITA karena istri langsung minta cerai. Akhirnya suami mengamuk, langsung masuk kamar dan mengambil parang, kata Helmi.
Korban yang melihat pelaku membawa parang berusaha menenangkannya. Namun pelaku langsung menusuknya sehingga menyebabkan tangan kiri korban patah dalam satu pukulan.
“Setelah dihadang dengan tangan kiri, korban akhirnya terjatuh, tangan kirinya terluka parah,” ujarnya.
Korban yang sempat pingsan bahkan kembali dihujani ayunan parang. Akibatnya, beberapa bagian tubuh korban terpotong.
Helmi mengatakan, peristiwa KDRT terjadi tak jauh dari anak pasangan tersebut yang berusia 3 tahun.
“Ada dua kamar yang berantakan, jadi lokasi anak itu di kamar lain, kamar berbeda,” kata Helmi.
Helmi mengatakan, anak korban tidak melihat pembunuhan tersebut.
Jadi anak itu hanya mendengar suara kekerasan saja, ujarnya.
Helmi mengatakan, motif pembunuhan sementara karena mata pelaku lebam usai adu mulut dengan korban. Mereka masih menyelidiki motif pembunuhan tersebut.
“Ada empat orang saksi yang kami periksa, yang mendengar adu mulut dan melihat pelaku membawa potongan tubuh, yang lainnya masih kami cari,” ujarnya.
Baca berita selengkapnya Di Sini.
(tim/anak-anak)