Jakarta, Pahami.id –
Presiden Republik Indonesia Prabu Subianto Sekali lagi menyinggung data keracunan penerima manfaat program makan bergizi gratis (Nyonya)
Ia mengatakan, secara statistik jumlah keracunan MBG berkisar 0,0007 dari seluruh penerima manfaat. Oleh karena itu, lanjutnya, 99,99 persen program MBG berhasil.
“Keracunan makanan itu sekitar 8 ribu ya Pak Dadan [Kepala BGN Dadan Hindayana]? Jadi kalau diambil statistiknya 0,0007 atau 0,0008. Artinya, program ini berhasil 99,99 persen, kata Prabowo dalam sidang Senat Terbuka Ukri, Sabtu (18/10).
Prabowo mengatakan, sejauh ini penerima manfaat program MBG berjumlah 36,2 juta orang. Rinciannya, ada 1,3 hingga 1,4 miliar porsi pangan yang diberikan kepada penerima manfaat.
Program yang merupakan janji kampanye Prabowo pada Pilpres 2024 ini dimotori oleh Badan Gizi Nasional (BGN), lembaga yang baru dibentuk pada masa pemerintahan ini. BGN kemudian didukung oleh Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut.
“Dari 1,4 miliar bagian yang dibagikan, kurang lebih 8 ribu orang mengalami keracunan,” kata Prabowo.
Diakui Prabowo, program yang dimulai awal tahun 2025 ini masih belum sempurna dalam implementasinya.
Meski demikian, dia meyakinkan pemerintah tidak akan tinggal diam menghadapi hal tersebut. Prabowo mengatakan, pemerintah akan selalu berusaha memberikan yang terbaik.
“Walaupun sangat sulit, kita harus melakukannya, kita berpesan agar semua dapur harus mempunyai alat kebersihan yang terbaik dan akan terus kita tingkatkan,” ujarnya.
Belakangan ini, kasus keracunan MBG menjadi sorotan publik.
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat pada Januari hingga 12 Oktober 2025, lima daerah dengan jumlah korban MBG terbanyak adalah Jawa Barat dengan 4.125 korban, Jawa Tengah (1.666 korban)
JPPI mencatat peningkatan signifikan di Jawa Timur dan NTT. Kedua wilayah ini sempat tidak masuk dalam lima besar pada 30 September 2025, namun kini melonjak ke dalam daftar wilayah dengan korban terbanyak.
(MNF/Anak-anak)