Jakarta, Pahami.id –
Pemerintah Baru Sri Lanka Pada hari Senin (8/9) menolak seruan PBB (PBB) untuk penyelidikan internasional atas tuduhan kejahatan perang selama konflik etnis yang menewaskan lebih dari 100.000 orang.
Menteri Luar Negeri Sri Lanka Vijitha Herath mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa bahwa pemerintahnya menentang “proyek akuntabilitas” PBB, yang membuat bukti kemungkinan penuntutan di masa depan.
Dia mengatakan pemerintah kiri Presiden Anura Kumara Dysanayay, yang telah berkuasa selama setahun terakhir, berkomitmen untuk perdamaian etnis dan menegakkan kemandirian peradilan.
Pemerintah maju di Kolombo telah menolak panggilan untuk menyelidiki pasukan keamanan untuk membunuh setidaknya 40.000 minoritas Tamil dalam bulan -bulan terakhir perang, yang berakhir pada Mei 2009.
Herath meminta dewan untuk mencatat kemajuan yang dibuat di bawah pemerintah baru dan mengakui komitmennya untuk memajukan hak -hak semua komunitas di negara -negara yang dibagi etnis.
“Pemerintah menentang mekanisme eksternal yang dipaksakan kepada kami, seperti Proyek Akuntabilitas Sri Lanka, yang bertujuan untuk membangun divisi dan memperumit proses perdamaian nasional yang berkelanjutan di Sri Lanka,” kata Herath, Disitat Afp.
Kepala Dewan Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk menyerukan pembatasan pada orang -orang yang dituduh melakukan kejahatan perang dan mendesak pemerintah lain untuk mencoba pelaku di Sri Lanka.
Dia mengimbau anggota dewan untuk mendukung proyek akuntabilitas meskipun ada penolakan terhadap Sri Lanka.
“Saya juga meminta mereka (negara -negara anggota lain) untuk bekerja sama untuk menyelidiki dan mencoba dugaan kejahatan internasional yang dilakukan di Sri Lanka, berdasarkan prinsip -prinsip yurisdiksi universal,” katanya.
Penghancuran kepemimpinan harimau Tamil 16 tahun lalu berakhir 37 tahun konflik yang mengklaim setidaknya 100.000 jiwa di semua pihak.
Pemerintah Sri Lanka secara konsisten menolak untuk mengizinkan penyelidikan independen terhadap kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukannya sendiri atau oleh musuhnya, Tiger Tamil.
Mereka juga tidak mengusulkan mekanisme domestik yang andal untuk menyelidiki tuduhan tersebut.
(FEA)