Berita Situasi Terkini Tetangga RI Rusuh, Darurat 14 Hari hingga China Sewot

Jakarta, Pahami.id —

Papua Nugini menjadi fokus menyusul kerusuhan yang terjadi di negara tetangga Republik Indonesia baru-baru ini.

Kerusuhan bermula setelah sekelompok tentara polisi dan penjaga melakukan pemogokan demi pemogokan karena pemotongan gaji tanpa alasan.

Warga yang tidak puas dengan pemerintah ikut serta dalam aksi tersebut. Kerusuhan terjadi dan menyebar ke Kota Lae.

Tetapkan status darurat 14 hari

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengumumkan keadaan darurat nasional selama 14 hari pada Kamis (11/1).

“Hari ini, kami menyerukan keadaan darurat selama 14 hari di ibu kota negara kami,” kata Marape seperti dikutip AFP.

16 orang tewas akibat kerusuhan tersebut

Jumlah korban tewas akibat kerusuhan di Papua Nugini bertambah menjadi 16 orang pada hari Jumat.

Jumlah korban tersebut merupakan kumpulan data dari ibu kota Papua Nugini, Port Moresby, dan Lea City.

Siapkan 1.000 pasukan

Pihak berwenang Papua Nugini juga telah menyiagakan 1.000 tentara sementara keadaan darurat diumumkan.

Mereka berpatroli di jalan-jalan Port Moresby.

Tiongkok beralih ke Papua Nugini

Kementerian Luar Negeri Tiongkok melayangkan protes ke Papua Nugini yang mana toko-toko warganya menjadi sasaran kerusuhan.

“Kedutaan Besar Tiongkok di PNG telah mengajukan representasi ke Papua Nugini terkait penyerangan toko Tiongkok tersebut,” demikian pernyataan Kedutaan Besar Tiongkok yang dikutip South China Morning Post, Jumat.

Lebih lanjut, Kedutaan Besar Tiongkok menyatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, dua warga Negeri Tirai Bambu mengalami luka-luka.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning mengatakan Tiongkok meminta PNG mengambil langkah lebih efektif.

“[Ini] untuk memastikan keselamatan warga negara dan bisnis Tiongkok, dan menghukum berat para pelakunya,” kata Mao Ning.

Toko-toko dan bank mulai dibuka

Menurut warga di Port Moresby Maho Laveil, banyak bank, pompa bensin, dan toko kelontong mulai dibuka kembali.

“Toko-toko dibuka, pompa bensin dibuka, angkutan umum dibuka. Orang-orang kembali bergerak. Ada rasa damai,” kata Maho kepada AFP.

Lebih lanjut Maho menjelaskan, terjadi peningkatan jumlah polisi dan tentara di sekitar ibu kota.

Dia kemudian memperkirakan potensi kerusuhan akan terjadi “di malam hari”.

Gubernur di Papua Nugini mengundurkan diri

Gubernur Papua Nugini mengundurkan diri setelah kerusuhan meletus di negara tetangganya, dan mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu.

Tony Wouwou sebagai Gubernur West Sepik menjadi anggota parlemen ketujuh yang mengundurkan diri dari pemerintahan James Marape.

Pengunduran diri ini tertuang dalam surat yang disampaikan kepada PM tertanggal 11 Januari, dikutip media lokal Pos Kurir.

“Tuan Perdana Menteri dengan segala hormat, saya ingin memberitahukan kepada Anda tentang keputusan saya sebagai anggota DPRD dan Gubernur Wilayah Sepik Barat untuk mengundurkan diri dari pemerintahan Anda karena situasi dan peristiwa yang dihadapi negara kita saat ini,” WouWou katanya dalam sebuah surat.

Lebih lanjut, Wouwou mengaku kaget dan malu dengan kerusuhan dan penjarahan yang terjadi di dua kota di Papua Nugini.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]