Jakarta, Pahami.id –
Sinar api yang dipantau muncul dari kawah Gunung Locon Mengikuti aktivitas gunung berapi di Tomohon City, Sulawesi UtaraItu terus meningkat sejak Rabu (3/9).
Ketua Volcano Safety Post (PGA) Armando Manguleh mengatakan kebakaran itu dipantau dari Kawah Gunung Lokon pada hari Kamis 4/9).
“Munculnya api sejak 4 September 2025,” kata Armando di Tomohon pada hari Minggu (7/9).
Menurut Armando, munculnya sinar api menunjukkan aktivitas magma naik ke permukaan untuk memanaskan suhu tanah yang ada termasuk Solfatara.
“Situasi telah menyebabkan kemunculan sinar api yang muncul di kawah,” katanya.
Armando mengatakan siklus itu memicu potensi letusan yang tumbuh karena aktivitas yang tinggi dan suhu tanah yang tinggi.
Dia mengatakan sinar api dapat bertahan atau menghilang karena sangat tergantung pada aktivitas seismisitas atau pasokan magma yang terus -menerus dan suhu tanah.
Jika Anda melihat sejarah Gunung Lokon, Armando mengatakan sinar api yang sama juga muncul dari kawah, Gunung Lokon, pada 2008. Namun, pada waktu itu, penampilan api di kawah tidak memicu letusan.
“Penampilan api diikuti oleh letusan tiga tahun kemudian. Ketika letusan terjadi, penduduk dipindahkan,” katanya.
Kementerian Energi Geologi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sendiri telah meningkatkan status Gunung Locon dari Peringatan (Level II) menjadi memperingatkan (Level III) sejak Rabu (3/9) pada pukul 12:00 WITA.
Peningkatan status setelah peningkatan seismisitas yang signifikan mencapai lebih dari 100 gempa bumi sehari dari frekuensi normal hanya tiga gempa bumi setiap hari.
(Antara/rds)