Jakarta, Pahami.id –
Imam masjid secara terbuka mengklaim gay, Muhsin Hendricks, ditembak mati Afrika SelatanSabtu lalu (2/15).
Peristiwa itu terjadi ketika mobil yang dikendarai Hendricks dan beberapa orang dicegat oleh kendaraan.
Tersangka memakai wajah yang menutupi kendaraan. Dia kemudian melepaskan tembakan beberapa kali di mobil Hendricks dan melarikan diri.
Peristiwa itu segera menewaskan Hendricks.
Siapakah Muhsin Hendricks?
Muhsin Hendricks adalah seorang pendeta masjid di Afrika Selatan yang cukup kontroversial.
Dia menuai perdebatan setelah mengklaim gay, bahkan mendirikan masjid yang memegang gay dan lesbian sebagai perlindungan mereka.
Pada tahun 1996, Hendricks menyatakan bahwa ia adalah seorang gay. Pengakuan itu mengejutkan komunitas Muslim di Cape Town dan banyak wilayah lainnya.
Pada tahun 2004, ia mendirikan Inner Circle, sebuah organisasi yang memberikan dukungan dan ruang yang aman bagi umat Islam LGBTQ yang mencoba mengoordinasikan keyakinan dan seksualitas mereka.
Kemudian, ia mendirikan Masjid Al Ghurbaah di Wynberg, dekat kota Cape Town, yang merupakan rumah ibadah untuk LGBTQ.
Dilaporkan dari BBCHendricks adalah subjek film dokumenter 2022 berjudul The Radical, di mana dia mengatakan tentang ancaman yang dia hadapi.
“Kebutuhan untuk otentik daripada ketakutan akan kematian,” katanya.
Hendricks sering berbicara tentang pentingnya dialog antar -agama dan kebutuhan untuk mengatasi masalah kesehatan mental dan trauma yang dihadapi oleh orang -orang LGBTQ.
Dilaporkan dari halaman Forum Ekonomi DuniaHendricks adalah lulusan literatur Arab dari Universitas Studi Islam (Jamia diasat al-Islamiyyah), Karachi Pakistan.
Dia juga seorang diploma konseling dan komunikasi dari South African Applied Psychology College.
Hendricks pernah menulis buku yang dikenal sebagai kebohongan berbasis gender. Dia juga menyutradarai dua film dokumenter, Fitrah dan Locked.
(BLQ/BAC)