bahasa Spanyol mulai berbicara menentang invasi tersebut Israel ke Semenanjung Gaza Palestina dampak perang dengan Hamas yang pecah pada 7 Oktober.
Menteri Sosial Spanyol Ione Belarra meminta komunitas internasional untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel, yang menurutnya melakukan “genosida terencana” di Gaza.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Belarra bahkan mendesak Spanyol dan negara lain untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel sebagai hukuman dan protes atas agresi mereka terhadap Gaza.
Negara Israel harus menghentikan rencana genosida terhadap rakyat Palestina, kata Belarra seperti dikutip Rabu pekan ini. Al Jazeera.
Mengapa kita bisa memberi pelajaran tentang hak asasi manusia di konflik lain dan tidak di sini ketika dunia sedang menyaksikan kengerian ini? Kematian ribuan anak, ibu-ibu menjerit putus asa menyaksikan pembunuhan anak-anaknya, kata Belarra lagi.
Belarra bahkan menyindir negara-negara besar seolah menutup mata terhadap kekejaman yang terjadi di Jalur Gaza.
“Ada keheningan yang memekakkan telinga di banyak negara dan begitu banyak pemimpin politik yang bisa melakukan sesuatu. Saya berbicara tentang apa yang saya ketahui dengan baik, yaitu Uni Eropa. Tampaknya kemunafikan yang ditunjukkan Komisi Eropa tidak dapat diterima,” kata dia. Belarusia. .
[Gambas:Video CNN]
Belarra meminta Uni Eropa merespons cepat invasi militer Israel ke Gaza, sama seperti blok tersebut merespons invasi Rusia ke Ukraina pada 2022. Saat itu, Uni Eropa langsung menjatuhkan sanksi kepada Presiden Vladimir Putin dan tangan kanannya.
“Politisi yang bertanggung jawab ‘menekan tombol perang’ harus dibawa ke Pengadilan Kriminal Internasional dan diadili karena menyetujui kampanye pengeboman yang menargetkan warga sipil, sebuah pelanggaran hak asasi manusia yang terang-terangan,” katanya.
“Saya menuntut negara saya dan negara-negara lain memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Saya pikir ini akan memberikan pesan politik yang tepat, yaitu kita tidak ingin ada hubungannya dengan penjahat perang seperti pemimpin ini. Kita harus bertindak dan kita harus bertindak. menjadi lebih tegas meskipun kenyataannya [Israel] sangat kuat dan mempunyai teman-teman yang kuat.”
Hingga Jumat (11/10), jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza Palestina bertambah menjadi 11.078 orang.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan 4.506 korban tewas adalah anak-anak. Selain itu, 27.490 warga dilaporkan terluka.
Alih-alih mengurangi serangan terhadap Gaza, Israel terus melancarkan serangan darat dan udara di wilayah tersebut, menargetkan beberapa rumah sakit.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qudra, mengatakan mayoritas rumah sakit atau 21 dari 35 rumah sakit di Gaza sudah tidak beroperasi lagi akibat serangan Israel dan kurangnya obat-obatan serta peralatan medis.
(rds)
[Gambas:Video CNN]