Berita Setahun Kemenko PM, Muhaimin Dorong Paradigma Baru Pemberdayaan

by
Berita Setahun Kemenko PM, Muhaimin Dorong Paradigma Baru Pemberdayaan


Jakarta, Pahami.id

Bahkan setahun memasuki Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia (Kemenko PM) di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, arah pembangunan baru berbasis pemberdayaan manusia mulai menunjukkan hasil.

Menteri Koordinator PM Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, sepanjang setahun terakhir berbagai kendala besar berhasil diselesaikan. Sementara itu, paradigma pemberdayaan kini menjadi landasan utama pelaksanaan kebijakan dan program lintas kementerian dan lembaga.

“Tahun ini kita mampu mendobrak hambatan, dan paradigma pemberdayaan menjadi cara kerja yang baru,” kata Cak Imin dalam acara ‘Satu Tahun Pemberdayaan Masyarakat: Langkah Pertama Transformasi Nasional’ yang ditayangkan Pahami.id, Selasa (28/10).


Melalui pendekatan pemberdayaan terpadu, pemerintah telah menyalurkan perlindungan sosial langsung kepada sekitar 8,4 juta keluarga miskin dan rentan.

Selain itu, 1,3 juta keluarga telah menerima bantuan langsung tunai dari dana dana dana (BLT), dan lebih dari 96 juta orang menikmati layanan kesehatan gratis melalui BPJS Kesehatan.

“Sekarang tidak ada lagi alasan masyarakat miskin tidak bisa berobat,” tegasnya.

Upaya pemberdayaan juga menyentuh sektor perekonomian rakyat. Pemerintah menjangkau 3,7 juta pedagang kecil, warung, dan usaha rintisan melalui akses terhadap pembiayaan dan bantuan.

Sebanyak 625 ribu orang mendapat pekerjaan baru dari ekosistem program MBG, sedangkan 15 ribu anak mendapatkan masa depannya melalui program Sahabat Rakyat (SR).

“Kami ingin ekosistem menjadi bagian utama dalam implementasi MBG. Tidak hanya menyerap tenaga kerja, tapi juga melahirkan wirausaha-wirausaha baru yang tangguh,” kata Cak Imin.

Ditegaskannya, pemberdayaan bukan sekedar program sektoral, melainkan cara berpikir baru yang menghubungkan mesin-mesin pemerintahan agar saling bersinergi, mengobarkan harapan masyarakat dan memperkuat kemandirian ekonomi.

Sebagai tindak lanjut dari arahan presiden nomor 8 tahun 2025, Cak Imin, pemerintah menargetkan 0 persen kemiskinan ekstrem pada tahun 2026 dan maksimal 5 persen kemiskinan pada tahun 2029.
Cak Imin menilai target tersebut menjadi pengingat dan penyemangat bagi semua pihak untuk bekerja lebih fokus.

“Setiap periode pemerintahan selalu ada targetnya, namun seringkali tidak tercapai, oleh karena itu saya mohon dukungan semua pihak, menteri, lembaga, dan pemerintah daerah, untuk bekerja sama.

Selain itu, menurutnya, efektivitas berbagai program PM Kemenko kini mulai terasa. Memasuki tahun kedua, pola kerja yang telah disusun akan dijalankan dengan lebih disiplin, sehingga setiap rupiah APBN benar-benar berdampak pada kemandirian masyarakat.

Cak Imin juga menekankan pentingnya perubahan cara berpikir dan bekerja di seluruh lini birokrasi. Ia ingin pemberdayaan menjadi motor penggerak utama terciptanya ekosistem yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, dan berkelanjutan.

“Pemberdayaan harus melahirkan ekosistem yang terintegrasi, sehingga kita benar-benar bisa mandiri,” ujarnya.

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, kata Cak Imin, pembangunan diarahkan untuk mewujudkan keadilan sosial baru dengan mengembangkan potensi ekonomi rakyat dari bawah.

Dalam hal ini, Kementerian Koordinator PM akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berarti dan pemerataan kesejahteraan melalui pemanfaatan sumber daya nasional secara optimal.

“Pembangunan adalah upaya mewujudkan keadilan sosial baru, meningkatkan potensi ekonomi rakyat dari bawah. Kemenko PM akan memastikan seluruh sumber daya negara digunakan untuk mensejahterakan masyarakat miskin,” kata Cak Imin.

(ori/ori)