Jakarta, Pahami.id –
Kementerian Dalam Negeri Israel Dia mengatakan mereka menolak untuk memasuki anggota parlemen Eropa Prancis pada hari Senin (24/2). Penolakan itu disebabkan oleh anggota parlemen yang sering mengkritik Israel.
Anggota Parlemen Eropa Palestina Prancis-Palestina Rima Hassan bahkan dalam serangkaian perwakilan parlemen dalam hubungan dengan Palestina.
Dia dan anggota parlemen Eropa lainnya untuk bertemu dengan perwakilan Palestina di Yerusalem dan Ramallah, markas besar otoritas Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri Israel mengatakan Hassan telah meninggalkan pesawat ke Brussels “setelah masuknya Israel ditolak oleh Menteri Petunjuk Internal.”
Kementerian sebelumnya mengatakan Hassan tidak akan diizinkan memasuki negara itu, menuduhnya bertindak “secara teratur untuk mempromosikan boikot Israel” dan merujuk pada pernyataan umum sebelumnya.
Hassan sebelumnya menyebut Israel negara “teroris” dan menuduh pasukannya “mengimplementasikan anak -anak Palestina”, mengembangkan Israel “untuk meninggalkan Palestina.”
Dia juga secara terbuka meminta seorang pria komersial yang beroperasi di Israel, berpartisipasi dalam inisiatif untuk memboikot Israel, dan mengeluarkan konten yang mendorong pembatasan di negara itu.
Langkah -langkah ini termasuk menyatakan dukungan untuk boikot Starbucks dan pengecer Carrefour karena diduga bergaul dengan negara -negara Yahudi, membandingkan Israel dengan Afrika Selatan selama era apartheid.
Tidak hanya itu, Hassan juga meminta TF1 French Channel untuk mewawancarai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Saat ini, ia menghadapi kasus pengadilan di Prancis atas tuduhan “meminta maaf atas kekerasan” setelah mengatakan dalam sebuah wawancara setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel bahwa tindakan “sejati” kelompok itu sah.
Dia kemudian mengatakan bahwa kata -katanya diambil di luar konteksnya.
(AFP/CHRI)