Berita Serangan Drone Israel Tewaskan Petinggi Hamas Saleh al-Aruri

Jakarta, Pahami.id —

Serangan pesawat tak berawak. Israel di markas besar Hizbullah, Beirut Selatan membunuh seorang Perwira Senior Hamas Saleh al-Aruri pada Selasa (2/1).

Seorang pejabat senior keamanan di Lebanon mengatakan kepada AFP bahwa Aruri terbunuh bersama pengawalnya.

Pejabat keamanan lainnya mengkonfirmasi informasi yang sama, menambahkan bahwa dua lantai gedung menjadi sasaran dan sebuah mobil rusak.

Hamas kemudian mengonfirmasi kematian tersebut di saluran TV resminya, dengan mengatakan Aruri terbunuh dalam “serangan Zionis yang berbahaya”.

Media gerakan tersebut mengatakan serangan itu menewaskan dua anggota sayap bersenjatanya.

Media pemerintah Lebanon melaporkan bahwa serangan itu menewaskan enam orang.

Serangan itu menandai eskalasi perang hampir tiga bulan di Gaza antara Hamas dan Israel.

Aruri adalah salah satu ahli strategi militer utama Hamas. Dia adalah perwira senior pertama gerakan yang terbunuh dalam perang tersebut, dan kematiannya terjadi dalam serangan pertama di ibu kota Lebanon sejak perang dimulai.

Hubungan Israel dengan kelompok milisi Hizbullah dan faksi sekutu Palestina di Lebanon selatan memanas sejak perang dengan Hamas dimulai pada 7 Oktober.

Sering terjadi bentrokan lintas batas di perbatasan selatan Lebanon antara pasukan Israel dan Hizbullah.

Ketika ditanya tentang serangan di Beirut, militer Israel mengatakan pihaknya “tidak mengomentari laporan media asing.”

Seorang pejabat keamanan Lebanon mengatakan kepada AFP bahwa serangan itu juga menewaskan pejabat Hamas lainnya, Samir Fandi.

Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) yang dikutip AFP melaporkan bahwa drone Israel menargetkan kantor Hamas di Al-Musharrafiya, di pinggiran selatan Beirut tempat faksi-faksi Palestina bertemu.

Seorang fotografer AFP mengatakan dua lantai gedung tersebut, di jalan yang sibuk, meledak dalam ledakan yang menyebabkan puing-puing menghempaskan mobil dan bangunan yang berjarak sekitar 100 meter.

Aruri menuduh Israel mendalangi beberapa serangan. Dia terpilih sebagai wakil pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada tahun 2017, sebelum secara resmi dinobatkan sebagai orang nomor dua di kelompok tersebut.

Setelah menghabiskan hampir dua dekade di penjara Israel, Aruri dibebaskan pada tahun 2010 dengan syarat dia dideportasi.

Pejabat senior Hamas Izzat al-Rishq mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembunuhan Aruri tidak akan “melemahkan perlawanan berani yang terus berlanjut” di Gaza dan “sekali lagi membuktikan kegagalan total” tujuan Israel di sana.

Dalam sebuah pernyataan dari kantornya, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengutuk serangan itu sebagai “dimaksudkan untuk menarik Lebanon” lebih jauh ke dalam perang Israel-Hamas.

(sfr)

[Gambas:Video CNN]