Jakarta, Pahami.id –
Senat AS dikendalikan Donald Trump Pada hari Selasa (1/7) dengan perbedaan suara yang sangat tipis. Salah satu tagihan, yang akan meningkatkan batas utang US $ 3,3 triliun, akan disertifikasi untuk hukum.
Reuters Menjelaskan bahwa RUU tersebut sekarang kembali ke DPR untuk persetujuan akhir, di mana beberapa penolakan dari Partai Republik terhadap perubahan Senat dapat memperumit ratifikasi mereka.
Trump ingin menandatangani RUU ini sebagai hukum sebelum Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli. Pembicara DPR Mike Johnson mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia ingin memenuhi tenggat waktu.
Konfirmasi hukum baru akan memperluas bisnis pengurangan pajak Trump sejak 2017, memberikan keringanan pajak baru untuk pendapatan dari tips dan upah lembur, serta meningkatkan pengeluaran militer dan penegakan hukum imigrasi.
Selain itu, pengeluaran untuk program kesehatan Medicaid dan bantuan makanan untuk orang Amerika rendah akan dipangkas.
RUU tersebut telah mengungkapkan divisi Republik utang saat ini sebesar US $ 36,2 triliun dan akan meningkatkan plafon utang yang ditetapkan oleh pemerintah federal US $ 5 miliar. Kongres harus menaikkan batas ini dalam beberapa bulan mendatang atau kegagalan risiko.
Pemimpin Mayoritas Senat John Thune merayakan kemenangan legislatif Republik, mengatakan RUU itu “akan memperluas keringanan pajak untuk orang Amerika yang bekerja keras … yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan lebih banyak pekerjaan dan peluang bagi pekerja Amerika”.
Senat menyetujui langkah dengan 51-50 suara. Wakil Presiden AS JD Vance menjadi kebuntuan setelah tiga Republikan, Thom Tillis dari North Carolina, Susan Collins dari Maine, dan Rand Paul dari Kentucky, bergabung dengan 47 partai Demokrat melawan RUU itu.
(FEA)