Aceh, Pahami.id –
Gubernur Aceh Muzakir Manaf Alias Malem menawarkan empat pulau di distrik Aceh Singkil yang akan diubah menjadi lokasi industri pariwisata halal menjadi investor Timur Tengah.
Keempat pulau yang dimaksud adalah pulau -pulau yang absen, tidak ada di Garing, Canetede dan Long Island. Pulau -pulau itu sebelumnya diperdebatkan dengan Sumatra Utara tentang kepemilikan bahwa Aceh akhirnya diputuskan oleh Presiden Prabowo.
Ini disajikan oleh Mualem selama dialog investasi yang diprakarsai oleh Duta Besar Uni Emirat Arab Abdulla Salem Al Dhheri dan dihadiri oleh Bahrain, Yordania, Palestina, Bosnia dan Duta Bulgaria.
Dialog disepakati bahwa akan ada kunjungan khusus dari Duta Besar Timur Tengah dan beberapa investor dari negara -negara ini ke Aceh pada Oktober tahun ini.
Mulem mengatakan salah satu prioritas investasi di Aceh adalah pengembangan investasi industri pariwisata halal dan infrastrukturnya.
Ini juga akan memfasilitasi investasi di tingkat lapangan seperti di empat pulau di Aceh Singkil, kemudian Sabang, dan lokasi lainnya.
“Konsep ini seperti ‘Estat Industri Pariwisata Halal’, standar global modern tetapi masih didasarkan pada pariwisata halal,” kata Mualem dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (6/7).
Pemerintah Aceh mengatakan Mualem juga berfokus pada pembangunan industri halal global sebagaimana dibangun di Timur Tengah. Gubernur berharap bahwa infrastruktur akan menjadi prioritas dalam investasi ini nanti.
“Pemerintah Aceh terus memastikan bahwa investasi dari Timur Tengah ke Aceh direalisasikan dan ini adalah salah satu prioritas pemerintah Aceh,” Mualem menjelaskan.
Menurutnya, investasi di Aceh tidak hanya sektor minyak dan gas tetapi juga di berbagai bidang ekonomi dan memiliki dampak langsung pada peningkatan sektor komunitas yang sebenarnya seperti pengembangan industri pariwisata, parfum, perikanan ke pertanian.
“Kami berbicara tentang investasi di industri bangunan, seperti industri pariwisata halal, parfum, perikanan, pertanian dan industri lainnya. Aceh kaya akan bahan baku,” Mualem menjelaskan.
Mualem berharap bahwa tahun ini rencana realisasi investasi Timur Tengah di Aceh jelas dan diarahkan, tidak hanya wacana dialog dan investasi, tetapi juga kerja sama konkret.
“Kami telah melihat dalam dialog sebelumnya, keseriusan Duta Besar Timur Tengah untuk datang sendirian ke Aceh untuk melihat potensi untuk mempercepat investasi yang dapat mereka lakukan dalam waktu singkat,” katanya. (DRA)
(DRA/DMI)