Berita Sempat Diragukan, Retno Pamer Prestasi RI di Global 1 Dekade Terakhir

Jakarta, Pahami.id —

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengungkap berbagai prestasi Indonesia selama hampir 10 tahun di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam wawancara eksklusif dengan Pahami.idRetno menanggapi sejumlah pihak yang menilai kebijakan luar negeri Indonesia di masa Jokowi negatif Lihat ke dalam atau mengutamakan kepentingan dalam negeri.

Menurut Retno, politik luar negeri Indonesia selama sepuluh tahun terakhir tidak hanya melihat ke dalam. Bahkan menurutnya, Indonesia banyak “bersosialisasi” dan berpartisipasi dalam forum internasional yang besar dan penting.

Retno memaparkan beberapa contohnya, di antaranya Indonesia berhasil terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) periode 2019-2020. Indonesia juga terpilih kembali menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB untuk kesekian kalinya.

Retno juga menyatakan, Indonesia tidak bisa eksis menjadi anggota badan global ini jika hanya mengutamakan permasalahan dalam negeri.

“Faktanya, pencapaian atau total suara terakhir kita adalah 186 dari 193 negara. Hampir semua negara [memilih Indonesia]. “Kalau tidak sosialisasi, tidak mungkin kita terpilih dengan suara terbanyak seperti itu,” kata Retno. Pahami.id.

Selain terpilih menjadi anggota badan dunia tersebut, Retno juga mengatakan bahwa Indonesia kerap melakukan berbagai upaya untuk menjembatani perbedaan dan mewujudkan perdamaian dunia.

Contohnya adalah upaya Jokowi mengunjungi Ukraina dan Rusia di tengah perang kedua negara yang pecah pada Februari 2022.

“Kami juga sangat aktif dalam masalah Palestina, dll. Jadi intinya kita bersosialisasi, kita tahu di ranah sosial ini banyak perbedaan, di dunia ini banyak perbedaan, bahkan ada yang bisa menimbulkan konflik atau perang,” kata Retno.

Ia kemudian melanjutkan, “Di situlah Indonesia berusaha menjembatani perbedaan yang ada dan hal ini sangat terlihat ketika kita menjadi presiden G20.”

Pada tahun 2021, Indonesia terpilih menjadi presiden G20, sebuah forum kerja sama 20 negara ekonomi utama dunia. Jabatan ketua akan dimulai pada 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.

Selama menjabat sebagai Presiden RI, G20 berhasil mencapai beberapa hal, antara lain menyetujui Deklarasi Pemimpin G20 Bali yang berisi dana pandemi dan komitmen mengatasi krisis iklim.

Lalu ada beberapa komitmen investasi seperti investasi dari Jepang, Inggris, dan Korea Selatan untuk membangun Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta, serta kerja sama dengan Turki untuk pembangunan tol Trans Sumatera.

(rds/bac)

[Gambas:Video CNN]