Jakarta, Pahami.id –
Tidak hanya sekolah rakyat, pemerintah juga meluncurkan program pendidikan baru berjudul Sekolah Tinggi Garuda, sebagai bagian dari upaya untuk menghasilkan anak muda yang luar biasa dan daya saing global.
Program ini ditujukan untuk siswa terpilih dari seluruh Indonesia dengan potensi akademik dan kepemimpinan yang tinggi.
Salah satu sekolah terkemuka yang merupakan bagian dari program ini adalah Sekolah Tinggi Kemala Taruna Bhayangkara yang berlokasi di Sleman, Wilayah Khusus Yogyakarta.
Sebanyak 120 siswa, yang terdiri dari 72 anak laki -laki dan 48 wanita, akan belajar di sekolah.
Siswa dijadwalkan tiba di kompleks sekolah pada hari Selasa (7/15/) malam hingga malam hari.
Merayakan tahun ajaran baru, mereka akan mengikuti pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS selama satu minggu sebelum memulai proses pengajaran.
Kepala Sekolah Menengah Kemala Taruna Bhayangkara Hendri Adi menjelaskan bahwa sekolah akan menerapkan kurikulum internasional, berdasarkan Program Diploma Internasional Baccalaureate (IB) (DP).
Kurikulum telah terbukti membuat lulusan memenuhi syarat untuk studi mereka di berbagai universitas terkenal, baik di dalam maupun di luar negeri.
“Memang, salah satu keunggulan Sekolah Tinggi Kemala Taruna Bhayangkara adalah bahwa kami memberikan siswa tidak hanya untuk memasuki Akademi Polisi atau sekolah resmi lainnya, tetapi kami juga memproyeksikan mereka untuk memenuhi kebutuhan masuk atau belajar di lembaga tersier terbaik di dunia dan di negara itu,” kata Hendri.
Sekolah ini didukung oleh 30 pendidik profesional dan juga dipelihara oleh staf polisi.
Pendekatan pendidikan yang digunakan diharapkan tidak hanya untuk membentuk siswa yang bersifat akademis, tetapi juga mental dan disiplin.
Menariknya, setelah menyelesaikan tahun ajaran pertama, siswa akan dipindahkan ke Sekolah Menengah Kemala Taruna Bhayangkara baru di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, yang masih sedang dibangun.
Program sekolah Garuda diharapkan menjadi model baru pendidikan yang sangat baik di Indonesia, yang tidak hanya mengejar prestasi akademik, tetapi juga membentuk karakter, kepemimpinan, dan visi global untuk generasi masa depan negara itu.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian, dan Teknologi (Wamendikbudristek) Ri Stella Christie menginginkan siswa yang telah lulus dari Sekolah Transformasi Garuda baru dan Sekolah Superior Garuda untuk memiliki visi global dengan sensitivitas terhadap nilai -nilai lokal.
Stella mengatakan dengan visi dan misi, pemilihan siswa khusus di sekolah menengah Garuda baru akan mempertimbangkan tiga aspek utama: prestasi akademik, latar belakang ekonomi, dan asal geografis. Sementara itu, sekolah transformasi Garuda dikembalikan ke setiap sekolah yang ditunjuk.
“Jika masuknya siswa di sekolah baru Garuda akan didasarkan pada prestasi akademik, berdasarkan prinsip -prinsip ekonomi, dan asal geografis, mengapa asal geografis dan ekonomi, tentu saja ekonomi adalah untuk memberikan akses lebih lanjut. Geografi pada awalnya sehingga kita dapat membentuk sekolah yang membangun karakter suatu negara,” kata Stella.
(FDL/VWS)
